Cerita Kapal Pesiar AS Selamatkan 6 Nelayan di Selat Sunda

CNN Indonesia
Senin, 22 Jun 2020 07:27 WIB
Kapal pesiar Viking Sun berbendera Norwegia yang mengangkut sekitar 1.200 penumpang bersandar di Pelabuhan Tanjung Emas Semarang, Jawa Tengah, Kamis (5/3/2020). Pemkot Semarang mengizinkan kapal itu bersandar di Pelabuhan Tanjung Emas hanya untuk memuat kebutuhan bahan makanan dan tidak memperbolehkan penumpang turun untuk menghindari resiko penyebaran wabah virus corona (Covid-19), karena kapal tersebut memiliki riwayat singgah di Australia yang terdampak wabah itu. ANTARA FOTO/Aji Styawan/ama.
Ilustrasi kapal pesiar. (ANTARA FOTO/AJI STYAWAN)
Cilegon, CNN Indonesia --

Kapal Pesiar MV Eurodam asal Amerika Serikat menyelamatkan enam nelayan di perairan Selat Sunda. Eurodam adalah kapal yang pertama kali menemukan para nelayan terombang-ambing di dekat gugusan kepulauan Gunung Anak Krakatau (GAK).

Begitu mengetahui kapal nelayan terbalik hampir tenggelam pada Jumat (19/6), awak kapal Eurodam kemudian menurunkan kapal penyelamat. Mereka membawa enam nelayan dari perahu mereka ke kapal pesiar.

Saat ditemukan, kondisi para nelayan sudah lemas karena terombang-ambing di lautan sejak Kamis (18/6).

Kemudian, ABK Eurodam melaporkan kejadian tersebut ke Basarnas pusat, yang dilanjutkan melaporkan kejadian itu ke Basarnas Banten. Ada 10 nelayan lainnya yang dinyatakan hilang.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Enam orang korban diselamatkan oleh kapal Eurodam dan 10 orang ABK masih belum diketemukan. Informasi yang didapat kapal USA," kata Humas Basarnas Banten Warsito melalui pesan singkat.

Pencarian 10 orang nelayan yang dinyatakan hilang tidak hanya melibatkan Basarnas Banten saja, tapi juga Basarnas Lampung, Basarnas Jakarta, Polairud Polda Banten, TNI AL, PT ASDP, PMI, TNI AD, hingga KSOP. Lokasi pencarian pun diperluas, yakni di sekitar perairan Pulau Rakata, Pulau Ular dan Pulau Sangiang.

"RIB 02 Banten melakukan pencarian di sekitar perairan Pulau Rakata. KAL Badak melakukan pencarian di perairan Pulau Ular dan Pulau Sangiang," terangnya.

Operasi pencarian nelayan hilang di hari kedua ini melibatkan empat kapal dari Tim SAR Gabungan. Mereka semua berkumpul di perairan Selat Sunda, dekat Gunung Anak Krakatau (GAK). Sedangkan posko SAR darat ada di Pelabuhan Merak, Kota Cilegon, dan di Pelabuhan Rakyat, Labuan, Kabupaten Pandeglang, Banten.

"Ada KN SAR Wisnu, RIB 02 Banten, RIB 02 Lampung, KAL Badak. Ketinggian gelombang mencapai dua meter," jelasnya.

Berdasarkan informasi yang dihimpun, Kapal Motor (KM) Puspita Jaya berisikan 16 orang. Mereka berangkat dari pelabuhan di Desa Teluk, Kecamatan Labuan, Kabupaten Pandeglang, Banten dengan tujuan Pulau Rakata untuk mencari ikan tongkol, pada Kamis (18/6) sekitar pukul 08.00 WIB.

Sekitar pukul 12.00 WIB, kapal tersebut telah sampai di perairan Pulau Rakata dan menebar jaring. Masih di hari yang sama, sekitar pukul 17.30 WIB, gelombang besar menghantam perahu hingga akhirnya tenggelam.

Seluruh penumpang kapal yang berjumlah 16 orang berusaha berenang menuju Pulau Rakata. Enam orang tidak kuat dan kembali ke perahu. Namun 10 lainnya tidak diketahui keberadaannya dan masih dinyatakan hilang.

Saat itu, kapal pesiar MV Eurodam sedang melintas dan melihat kapal nelayan terbalik. Kemudian mereka menyelamatkan enam nelayan ke kapal pesiar. Operasi pencarian dilakukan sejak Jumat malam.

(ynd/pmg)


[Gambas:Video CNN]
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER