Syarat Protokol Kesehatan Bagi Peserta UTBK SBMPTN

CNN Indonesia
Rabu, 24 Jun 2020 13:21 WIB
Sejumlah peserta mengikuti ujian Seleksi Bersama Masuk Perguruan Tinggi Negeri (SBMPTN) berbasis Komputer (Computer Based Test) di Gedung Rumpun Ilmu Kesehatan Universitas Indonesia, Depok, Jawa Barat, Selasa (16/5). Ujian SBMPTN 2017 diselenggarakan serentak di seluruh wilayah di Indonesia pada 16-18 Mei 2017, dimana untuk Panitia lokal Jakarta diikuti 68.764 peserta yang terdiri dari 25.995 peserta ujian saintek, 35.587 peserta ujian Soshum, 5.467 peserta ujian campuran dan 27 peserta ujian SBMPTN berkebutuhan khusus. ANTARA FOTO/Indrianto Eko Suwarso/ama/17
Peserta UTBK gelombang satu dengan suhu tubuh di atas 38 derajat celsius bisa ikut gelombang berikutnya. (ANTARA FOTO/Indrianto Eko Suwarso)
Jakarta, CNN Indonesia --

Lembaga Tes Masuk Perguruan Tinggi (LTMPT) menetapkan sejumlah syarat yang harus dipenuhi oleh peserta untuk mengikuti Ujian Tertulis Berbasis Komputer (UTBK) pada Seleksi Bersama Masuk Perguruan Tinggi Negeri (SBMPTN).

UTBK bakal digelar tatap muka di tengah pandemi virus corona dalam dua gelombang, yakni 5 sampai 14 Juli 2020 dan 20 sampai 29 Juli 2020.

Ketua LTMPT Nasih menyampaikan syarat pertama yang harus dipenuhi oleh peserta adalah sehat dan terbebas dari Covid-19.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Yang umum peserta yang sehat, bebas Covid-19, yang [boleh] mengikuti UTBK. Apa tanda sehat? Suhu tubuh tidak boleh lebih dari 38, [jika lebih] mereka tidak diperkenankan [mengikuti ujian]," ujarnya melalui konferensi video, Rabu (24/6).

Bagi peserta gelombang satu, katanya, jika terkendala sakit bisa mengikuti ujian di gelombang selanjutnya. Namun jika pada gelombang kedua masih tidak sehat, maka peserta tidak diperbolehkan mengikuti ujian.

"Ini sudah dinyatakan jika tidak sehat kepesertaannya menjadi gugur," tekannya.

Untuk itu, Nasih menyarankan agar setiap peserta melakukan isolasi mandiri selama 14 hari sebelum ujian. Ini untuk menghindari paparan virus maupun kemungkinan sakit menjelang ujian.

Selanjutnya peserta diwajibkan membersihkan diri dengan mandi dan keramas sebelum berangkat ke lokasi ujian. Termasuk memakai pakaian yang bersih.

Peserta tidak diperkenankan mampir ke lokasi lain sebelum sampai ke lokasi ujian. Dan diminta langsung pulang lalu membersihkan diri setelah selesai ujian.

Jika diantar ke tempat ujian, pengantar hanya bisa menurunkan peserta pada area drop zone yang sudah disiapkan pusat UTBK. Pengantar tidak boleh menunggu di area dalam kampus.

Sesampainya di lokasi, peserta langsung diminta masuk ke ruang tunggu dan tidak diperkenankan berinteraksi dengan peserta lain. Peserta harus mengikuti aturan jarak yang ditentukan pusat UTBK.

Peserta juga diwajibkan memakai masker, pelindung wajah atau face shield, dan sarung tangan. Serta mengikuti protokol kesehatan mulai dari pengukuran suhu hingga mencuci tangan.

Lebih lanjut peserta juga tidak diperkenankan melakukan ujian di luar kota, kabupaten atau provinsi domisilinya. Nasih mengatakan tiap pusat UTBK akan mengupayakan agar di tiap kota atau kabupaten terdekat peserta ada lokasi ujian.

"Pusat UTBK telah bekerjasama dengan mitra PTS maupun SMA atau SMK sebagai tempat penyelenggaraan UTBK," jelasnya.

Pada ruang ujian, pihaknya juga sudah mengupayakan protokol kesehatan mulai dari pembersihan sampai pengaturan jarak. Tiap ruang ujian akan diisi maksimal 50 persen kapasitas peserta.

Nasih berkata semua syarat itu bisa diperketat oleh masing-masing pusat UTBK.

Pendaftaran SBMPTN dan UTBK ditutup tepatnya 20 Juni kemarin. Total tercatat ada 706.901 peserta yang mendaftar, dimana 145.802 peserta memegang Kartu Indonesia Pintar Kuliah (KIPK). Kapasitas pusat UTBK sendiri dapat menampung 1.435.130 peserta.

(fey/wis)


[Gambas:Video CNN]
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER