Jauhi Keluarga, Pengubur Jenazah Corona Tinggal di Tangki Air

CNN Indonesia
Kamis, 25 Jun 2020 19:57 WIB
Sejumlah petugas mengangkat peti jenazah seorang Pasien Dalam Pengawasan (PDP) COVID-19 dari kendaraan untuk dimakamkan di Tempat Pemakaman Umum (TPU) Poboya, Palu, Sulawesi Tengah, Senin (11/5/2020). PDP berusia 56 tahun itu meninggal dunia dalam perawatan di Rumah Sakit Undata Palu. Data Gugus Tugas COVID-19 Sulteng per 11 Mei 2020, jumlah kasus positif COVID-19 sebanyak 83 orang, PDP 31 orang, 3 meninggal dunia, dan 13 orang dinyatakan sembuh. ANTARAFOTO/Eddy Djunaedi/bmz/hp.
Ilustrasi tim pengubur atau pemulasaran jenazah yang meninggal dunia akibat terinfeksi virus corona (ANTARAFOTO/Basri Marzuki)
Jakarta, CNN Indonesia --

Sebanyak 13 relawan tim pemulasaran jenazah Covid-19 Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Kudus, Jawa Tengah menjalani isolasi mandiri di dalam tangki air atau bak tandon pengisian air. Tangki itu difungsikan sebagai tempat tinggal sementara.

Salah satu relawan, Kristanto Eko Wibowo mengaku inisiatif itu ia pilih guna menghindari kontak fisik dengan orang lain. Sejak menjadi relawan, Kristanto juga terpaksa harus terpisah selama keluarganya selama sebulan.

"Kalau hubungan dengan keluarga melalui video call, pernah satu kali dijenguk bawa nasi, istri sama anak-anak," tutur Kristanto dikutip dari siaran CNNIndonesia TV, Kamis (26/6).

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Demi mencegah keluarga tertular virus corona (Covid-19), ia memutuskan untuk membatasi interaksi dengan keluarganya. Sejak mendapatkan tugas menangani beberapa jenazah, ia telah memutuskan untuk tidak pulang.

"Tapi setelah itu, setelah saya beri tahu jangan mendekat dulu, dia habis itu tidak jenguk lagi," imbuhnya.

Belasan relawan yang tinggal di tangki air selalu siaga selama 24 jam mengingat tugas menangani jenazah dapat datang sewaktu-waktu. Kristanto juga mengaku dalam sehari ia pernah menguburkan 4-5 jenazah korban Covid-19.

Sementara itu, Kepala Pelaksana BPBD Kabupaten Kudus Bergas C Penanggungan mengaku pihaknya telah menyediakan fasilitas berupa aula gedung BPBD Kabupaten Kudus. Namun para relawan ingin lebih waspada sehingga memilih tinggal sementara di tangki air.

Ia juga menegaskan kerja relawan selama ini telah telah dilengkapi dengan alat pelindung diri (APD) yang sesuai protokol kesehatan. Para relawan pun diberikan suplemen yang cukup demi menjaga daya tahan tubuh relawan tetap prima.

"Awalnya berkaitan dengan protokol kesehatan untuk pemakaman menjadi suatu hal yang mengkhawatirkan, terutama bagi keluarga para tim ya. Tapi setelah berjalannya waktu, selama 14 hari lebih ternyata tidak terjadi apa-apa, rekan-rekan tim sehat. Ya, akhirnya itu bisa diterima oleh keluarga," tutur Bergas.

Sementara itu, data persebaran Covid-19 Kabupaten Kudus per Rabu (24/6), terdapat total 190 orang dinyatakan positif Covid-19. Dari angka itu, 55 orang dinyatakan sembuh sementara 12 lainnya meninggal dunia. Kemudian, total pasien dalam pengawasan (PDP) sebanyak 334 orang, serta orang dalam pemantauan (ODP) mencapai 879 orang

(khr/bmw/sur)


[Gambas:Video CNN]
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER