Penularan Corona di Tulungagung Makin Cepat

CNN Indonesia
Minggu, 28 Jun 2020 03:32 WIB
Petugas medis melakukan tes usap (swab) COVID-19 terhadap seorang pegawai ASN Pemkot Semarang di Balai Kota Semarang, Jawa Tengah, Kamis (11/6/2020). Tes diagnostik cepat (rapid test) dan tes usap (swab) COVID-19 terhadap ratusan pegawai Aparatur Sipil Negara (ASN) itu untuk mengetahui kesehatan mereka dalam upaya mendeteksi serta mencegah penyebaran virus Corona (COVID-19) di lingkungan Pemkot Semarang. ANTARA FOTO/Aji Styawan/nz.
Ilustrasi pemeriksaan infeksi virus corona (ANTARA FOTO/AJI STYAWAN)
Jakarta, CNN Indonesia --

Penularan virus corona SARS-CoV-2 dari orang ke orang di Kabupaten Tulungagung makin cepat.

Pola penularan secara "propagated" membuat penularan terus menyebar dari orang ke orang dari kelompok tertular pertama. Sehingga, membuat potensi penyebaran virus jauh lebih cepat dari yang diperkirakan secara teori epidemologi.

"Sebagian besar kelompok ini adalah OTG yang tidak memiliki tanda berupa gejala yang pasti sehingga sulit untuk diidentifikasi, Dan apabila pola ini terus berlangsung, dikhawatirkan akan memicu kasus secara sporadis," jelas Juru Bicara Gugus Tugas Percepatan Penanganan COVID-19 Tulungagung, Galih Nusantoro di Tulungagung, Sabtu (27/6).

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Sebagai upaya pencegahan, Galih menyebut pihaknya mengoptimalkan metode karantina dan isolasi. Prosedur isolasi pun diperketat bagi kelompok rentan dan berisiko demi mengantisipasi ledakan kasus virus corona.

"Tracing atau penelusuran kasus terhadap riwayat perjalanan pasien terkonfirmasi positif tentunya harus diperkuat terutama bagi kelompok kontak erat primer hingga sekunder," katanya.

Prosedur pemeriksaan dan tes usap untuk penentuan pasien sembuh dari infeksi SARS-Cov-2 memang kini lebih dipermudah oleh WHO (Badan Kesehatan Dunia) dengan hanya satu kali tes usap hasil negatif. Tidak harus melalui prosedur dua kali tes usap tenggorokan dengan hasil negatif.

Pasien OTG (orang tanpa gejala) boleh pulang lebih awal dengan modal satu kali tes usap negatif. Namun mereka tidak diperbolehkan langsung beraktivitas biasa, apalagi sampai keluar rumah.

"Prosedurnya pasien sembuh boleh pulang begitu hasil swab negatif. Tapi mereka harus melanjutkan karantina dengan isolasi mandiri di rumah selama 21 hari. Ini demi mengantisipasi sisa virus dalam tubuh pasien," ujarnya.

Di Tulungagung, hingga Sabtu (27/6), total kasus terkonfirmasi positif sebanyak 231 orang. Akumulasi jumlah ini sudah termasuk tiga kasus baru yang barusan terkonfirmasi positif COVID-19 berdasar hasil tes usap yang dilakukan tim PCR tes keliling, yang dikoordinir unit mikrobiologi RSUD dr Iskak Tulungagung.

Sementara jumlah pasien sembuh pada 27 Juni bertambah satu orang, sehingga total pasien COVID-19 yang sudah dinyatakan sembuh ada sebanyak 168 orang atau 72 persen dari total kasus terkonfirmasi positif COVID-19.

Dari total 231 kasus COVID-19 di Kabupaten Tulungagung , tiga di antaranya meninggal setelah hasil tes usap dari Balitbangkes Kemenkes maupun laboratorium Unair keluar dan mengkonfirmasi positif SARS-Cov-2.

(antara/eks)


[Gambas:Video CNN]
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER