Jaksa Agung: Kasus Air Keras Novel Jadi Evaluasi Kami

CNN Indonesia
Senin, 29 Jun 2020 14:56 WIB
Jaksa Agung  Sanitiar Burhanuddin saat memberikan keterangan pada wartawan. Jakarta, Jumat, 15 November 2019.
Jaksa Agung ST Burhanuddin mengatakanperkara air keras Novel Baswedan jadi evaluasi pihaknya. (CNN Indonesia/ Adhi Wicaksono)
Jakarta, CNN Indonesia --

Jaksa Agung ST Burhanuddin mengatakan kasus air keras penyiraman kepada penyidik KPK Novel Baswedan menjadi bahan evaluasi Kejaksaan Agung. Namun, ia mengaku tak bisa menyalahkan jaksa penuntut umum yang dianggap menuntut ringan dua terdakwa.

"Kemudian kasus Novel ini juga evaluasi bagi kami. Kami tidak menyalahkan juga jaksanya karena biasanya jaksa ini menuntut berdasarkan fakta-fakta di persidangan," kata Burhanuddin dalam Rapat Kerja Komisi III DPR RI dengan Jaksa Agung di Kompleks Parlemen, Jakarta, Senin (29/6).

Burhanuddin mengatakan Kejagung akan menunggu putusan dari majelis hakim. Kejagung akan menjadikan vonis hakim tersebut sebagai pembanding terhadap tuntutan.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Kalau nanti jomplang, berarti ada sesuatu di situ, tapi kalau balance artinya pertimbangan jaksa digunakan oleh hakim," ujarnya.

Sebelumnya, jaksa menuntut dua terdakwa penyiram air keras Novel, Rahmat Kadir Mahulette dan Ronny Bugis satu tahun penjara. Tuntutan terhadap dua terdakwa itu dianggal terlalu ringan.

Penyerangan terhadap Novel Baswedan terjadi pada 11 April 2017. Wajah penyidik KPK itu diserang dengan menggunakan air keras seusai salat subuh di Masjid Al-Ikhsan dekat rumahnya.

Proses penyidikan kasus Novel berlangsung sekitar dua tahun lebih. Presiden Joko Widodo beberapa kali turun tangan meminta Kapolri menindaklanjuti kasus tersebut. Baru pada akhir Desember 2019 dua pelaku yang merupakan aparat kepolisian ditangkap.

Novel kecewa dengan tuntutan ringan terhadap dua terdakwa penyiraman air keras itu. Salah satu penyidik senior KPK itu menganggap negara telah abai karena terdakwa dituntut ringan.

(dhf/fra)


[Gambas:Video CNN]
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER