Salip Jakarta, Sumut Peringkat Satu Penyalahgunaan Narkoba

CNN Indonesia
Senin, 29 Jun 2020 16:10 WIB
Ilustrasi overdosis narkotika
Ilustrasi. (Foto: Pixabay)
Jakarta, CNN Indonesia --

Deputi Pemberantasan Badan Narkotika Nasional (BNN), Irjen Pol Arman Depari mengatakan peredaran narkoba di Sumatera Utara (Sumut) semakin mengkhawatirkan. Bahkan saat ini Sumut menempati posisi pertama penyalahgunaan narkoba di Indonesia mengalahkan DKI Jakarta.

"Pada survei beberapa waktu yang lalu, Sumut menduduki peringkat ketiga, ranking ketiga di Indonesia dalam hal penyalahgunaan narkoba. Sekarang ini Sumut menjadi peringkat 1, ranking 1 terbanyak pecandu narkoba mengalahkan DKI Jakarta yang pada waktu lalu menduduki peringkat pertama," kata Arman Depari di Medan, Senin (29/6).

Menurut Arman di Sumatera Utara jumlah pengguna narkoba tercatat lebih dari 1 juta orang. Sumut merupakan salah satu pintu masuk penyelundupan narkoba yang wilayahnya berdekatan dengan Aceh dan Riau. Bahkan penduduk Sumut merupakan pasar terbesar peredaran narkoba.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Apakah masyarakat Sumut bangga dengan juara satu dalam hal menggunakan narkoba? Ternyata memang penduduk Sumut adalah pasar terbesar. Ini perlu menjadi perhatian kita karena sasarannya anak muda kita generasi milenial," ucap Arman.

Meski dunia termasuk Indonesia tengah dilanda Pandemi Covid-19, namun peredaran narkoba tetap eksis. Hal ini, lanjut Arman, dibuktikan dengan meningkatnya pengungkapan-pengungkapan peredaran narkoba yang dilakukan aparat kepolisian, Bea Cukai dan BNN.

"Dengan banyaknya pasokan atau suplai dari luar negeri ke Indonesia, ini menjadi pertanyaan bagi kita. Apakah banyaknya pasokan, maka permintaan dari masyarakat juga meningkat? Artinya kalau pasokan meningkat permintaan meningkat, maka jumlah pemakai pasti meningkat," urainya.

Arman menjelaskan baru-baru ini, BNN bekerjasama dengan Bea Cukai mengungkap penyelundupan narkotika jenis sabu seberat 40 kg di Aceh dan Sumatera Utara. Barang haram itu berasal dari Malaysia. Petugas meringkus 6 orang dari tiga lokasi berbeda dalam operasi pengungkapan itu.

"Total barang bukti yang kita amankan sebanyak 40 kg sabu. Ada 6 orang yang kita tangkap masing-masing 2 orang di Medan tepatnya di Km 14 Jalan Raya Medan-Binjai, dua (ditangkap) di Bireuen, dan dua lagi di sebuah pusat perbelanjaan," tambahnya.

Arman merinci pengungkapan pertama dilakukan pada Kamis (25/6). Awalnya BNN mendapatkan informasi terkait penyelundupan sabu di Perairan Kuala Bireuen Aceh. BNN yang berkoordinasi dengan Kanwil Bea Cukai Aceh meringkus MF dan MR di Kota Binjai. Dari kedua tersangka disita barang bukti sabu sebanyak 29 bungkus sabu yang disimpan dalam 2 karung.

"Kemudian BNN menangkap tersangka BW dan AM di Area Parkir Carrefour Plaza Kota Medan. Mereka bertugas penerima sabu dari MF dan MR, untuk kemudian dibawa ke Surabaya. Lalu pengembangan dilakukan hingga ke wilayah Bireuen Aceh. Dari sana diamankan 8 bungkus sabu yang di sembunyikan oleh RZ di gudang milik MRU yang berada di Jeumpa Kabupaten Bireuen Aceh," papar Arman.

Arman menambahkan saat ini kasus tersebut masih dalam pengembangan. BNN juga akan berkoordinasi dengan aparat penegak hukum Malaysia. Sebab pemasok barang haram tersebut diduga berada di Malaysia.

"Kasusnya masih dalam pengembangan. Keenam tersangka beserta barang bukti sabu seberat 40 kg diboyong ke Kantor BNN untuk penyelidikan lebih lanjut," bebernya.

(fnr/wis)


[Gambas:Video CNN]
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER