Keberadaan limbah busa deterjen menyerupai salju di aliran sungai Banjir Kanal Timur (BKT), Duren Sawit, Jakarta Timur, tidak menyurutkan minat warga berkunjung ke tempat tersebut. Meskipun limbah tersebut mengeluarkan aroma tidak sedap, sejumlah justru menjadikannya sebagai hiburan.
"Jarang-jarang juga lihat pemandangan seperti salju begini. Sekadar foto-foto aja sih," ujar Rayyan (25) warga Duren Sawit seperti dikutip dari Antara, Rabu (1/7).
Karyawan salah satu perusahaan kredit kendaraan di Jakarta itu melepas lelah usai menyebar brosur produk kepada sejumlah pengunjung di BKT. Kehadiran warga tampak difasilitasi sejumlah tikar di sekitar bantaran sungai oleh pedagang asongan.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Memang biasanya saya bawa tikar untuk yang beli kopi di tempat saya," kata Kasno (40) pedagang kopi.
Busa limbah muncul di sekitar Pintu AirBKT WEIR - 1 Malaka Sari, Kelurahan Malaka Sari,Duren Sawit. Kepala Dinas Lingkungan Hidup DKI Jakarta Andono Warih menyatakan gumpalan busa putih di permukaan air Sungai Banjir Kanal Timur (BKT) terjadi karena endapan detergen limbah rumah tangga yang terangkat turbulensi arus.
"Fenomena turbulensi aliran akibat ketinggian yang berbeda dari sisi yang berlawanan dan dipicu oleh penutupan Pintu Air Weir 1 Malaka Sari," katanya di Jakarta, Minggu (28/6).
Gumpalan busa itu menyerupai salju itu sebenarnya telah ditindaklanjuti jajaran Dinas LH DKI Jakarta sejak Sabtu (27/6). Namun hingga Rabu malam, busa tersebut terus bermunculan meskipun proses pembukaan pintu air telah dihentikan.
(antara/agt)