Kecewa, Gerindra Enggan Koalisi dengan PKS di Pilkada Depok

CNN Indonesia
Kamis, 02 Jul 2020 18:03 WIB
Pasangan bakal calon walikota dan wakil walikota Depok, Idris Abdul Somad (kedua kiri) dan Pradi Supriatna (tengah) berjalan kaki menuju Kantor KPUD Depok untuk mendaftarkan diri pada pemilihan kepala daerah (Pilkada) Depok 2015 di Depok, Jawa Barat, Senin (27/7). Pasangan Idris-Pradi yang diusung PKS dan Partai Gerindra tersebut secara resmi maju mengisi bursa bakal calon kepala daerah pada Pilkada Depok yang akan digelar 9 Desember 2015 mendatang. ANTARA FOTO/Indrianto Eko Suwarso/ed/foc/15.
Pasangan wali kota dan wakil wali kota Depok, Idris Abdul Somad (kedua kiri) dan Pradi Supriatna. (ANTARA FOTO/Indrianto Eko Suwarso)
Jakarta, CNN Indonesia --

Sekretaris Jenderal Dewan Pimpinan Cabang (DPC) Partai Gerindra Kota Depok, Hamzah menyebut partainya enggan untuk kembali berkoalisi dengan Partai Keadilan Sejahtera (PKS) di Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) Kota Depok 2020.

Gerindra akan memilih berkoalisi dengan Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) untuk mengusung kadernya yang saat ini menjabat Wakil Wali kota Depok Pradi Supriyatna sebagai calon wali kota.

"Sudah lama. Kalau MoU kita itu sudah cukup lama dari Februari," kata Hamzah lewat sambungan telefon ke CNNIndonesia.com, Kamis (2/7).

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Koalisi tersebut, klaim Hamzah, juga telah direstui oleh Dewan Pimpinan Wilayah (DPW) dan Dewan Pimpinan Pusat (DPP) Gerindra.

Hamzah mengaku Gerindra enggan kembali berkoalisi dengan PKS setelah kadernya, yang saat ini menjadi Wakil Wali Kota Depok banyak tak dilibatkan dalam kerja-kerja pemerintahan Kota Depok. Teranyar, saat Pradi bahkan tak masuk dalam struktur tim Gugus Penanganan Covid-19 Kota Depok.

"Pak Pradi anehnya tidak dimasukkan dan dilibatkan sebagai tim di Covid-19. Kan lucu?" ujar dia.

Pradi sebagai wakil wali kota selama satu periode koalisi PKS-Gerinda kata Hamzah, hanya dijadikan bumper untuk mewakili dan menghadiri acara-acara seremonial Pemkot Depok.

Lebih lanjut, ia kecewa sebab Pradi juga jarang dilibatkan dalam banyak keputusan dan pengambilan kebijakan pemerintahan. Oleh karena itu, Hamzah berharap koalisi Gerindra-PDIP di Pilkada nanti mampu mendobrak dominasi PKS selama 15 tahun terakhir di Depok.

"Karena kita partai nasionalis-religius dan kita juga ingin ada perubahan. Gantian. Masa 15 tahun PKS mulu yang mimpin," katanya.

Hamzah menyebut koalisi Gerindra-PDIP saat ini juga tengah mendekati sejumlah partai lain. Meski belum secara resmi, namun katanya, PKB, PSI, dan Golkar telah memberi lampu hijau untuk bergabung.

Sementara itu, Sekretaris DPC PDIP Kota Depok Ikravany Hilman mengaku optimistis koalisi Gerindra-PDIP di Pilkada kali ini mampu mengakhiri dominasi PKS di Depok. Untuk mendampingi Pradi, PDIP mengusung Afifah Alia sebagai Calon Wali Kota Depok.

Ikra menyebut Afifah memiliki modal untuk maju bersama Pradi di Pilkada Depok 2020. Saat ini, ia menjabat sebagai Ketua Pengurus Cabang Baitul Muslimin, sebuah sayap organisasi PDIP Kota Depok.

Afifah sebelumnya juga sempat maju di Pemilihan Legislatif DPR RI periode lalu dari daerah pemilihan (dapil) Sumedang, Majalengka, Subang. Meski akhirnya kandas karena berada di urutan ketiga, namun menurut Ikra, hasil itu cukup memuaskan sebab, Afifah bukan berasal dari salah satu tiga daerah tersebut.

"Jadi kita melihat, Bu Afifah ini petarung. Jadi kita berharap sih Bu Afifah bisa melengkali Pradi ya," katanya.

Saat ini kedua partai tersebut masih menunggu surat rekomendasi dari DPP masing-masing sebelum resmi mengusung dua kadernya untuk maju di Pilkada.

(thr/ugo)


[Gambas:Video CNN]
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER