Pakar epidemiologi Universitas Padjadjaran Bony Wiem Lestari meminta masyarakat Jawa Barat untuk terus mematuhi protokol kesehatan pencegahan virus corona (Covid-19). Ada kemungkinan angka reproduksi virus corona meningkat sebulan ke depan.
"Jadi hal ini menyatakan bahwa dari sisi epidemiologi cukup terkontrol. Namun masih ada potensi peningkatan kasus Covid-19 sehingga seperti disampaikan hari ini (jumlah kasus harian) bertambah," ujar Bony dalam video konferensi Humas Jabar, Kamis (2/7).
Bony menjelaskan bahwa angka reproduksi virus corona dua pekan terakhir berada pada angka 0,8. Artinya masih cukup terkontrol.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Akan tetapi, data terakhir pada 29 Juni menyatakan angka reproduksi virus corona di Jawa Barat mencapai 1,01. Dia cemas angka itu naik terus jika masyarakat mengabaikan protokol kesehatan virus corona.
"Hal itu menandakan bahwa memang masih mengindikasikan akan ada potensi kenaikan kasus positif dalam sekitar satu bulan ke depan dalam permodelan yang kami lakukan," jelasnya.
Bony tidak bicara soal kemungkinan gelombang kedua wabah virus corona. Kenaikan angka reproduksi tidak mengindikasikan hal itu.
Meski demikian, dia tetap mengingatkan masyarakat untuk tidak menganggap sepele pola penularan virus corona. Cuci tangan, memakai masker dan menghindari kerumunan tetap harus dilakukan agar terhindar dari virus tersebut.
"Gelombang kedua kalau ada kejadian cepat di satu tempat dan sangat cepat. Sampai saat ini belum ada ke arah sana," ujar Bony.
Kasus positif virus corona di Jawa Barat sendiri telah ada 3.344 per Kamis (2/7). Dari jumlah tersebut, sebanyak 1.665 orang dinyatakan sembuh dan 177 orang meninggal dunia.
Di lingkup nasional, pemerintah pusat mengumumkan telah ada 57.770 kasus positif per Kamis (2/7). Sebanyak 2.934 di antaranya meninggal dunia dan 25.595 telah dinyatakan sembuh dari infeksi virus corona.
(hyg/bmw/sur)