Ratusan tenaga medis yang menangani pasien terkait Covid-19 di Kota Solo, Jawa Tengah, masih menanti insentif yang dijanjikan Kementerian Kesehatan.
Hingga Jumat (3/7), baru satu dari empat belas rumah sakit lini dua dan tiga yang menerima insentif tersebut. Di satu sisi, hari ini Menteri Kesehatan Terawan Agus Putranto melakukan kunjungan ke Solo.
Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) Kota Solo, Siti Wahyuningsih mengatakan pihaknya telah mengajukan berkas persyaratan sejak 19 Mei lalu. Namun insentif tersebut tak kunjung diterima tenaga medis yang menangani pasien Covid-19.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Setiap hari kita ditanyai [tenaga medis]. Kalian [wartawan] saja tanya, apalagi mereka," ujar pejabat yang akrab disapa Ning itu kepada wartawan sebelum mengikuti pertemuan dengan Menteri Kesehatan Terawan Agus Putranto yang sedang berkunjung ke Solo.
Total insentif yang diajukan untuk rumah sakit lini 3 mencapai Rp3,1 Miliar. Sedangkan untuk rumah sakit lini 2 mencapai Rp3,95 Miliar.
Ning tidak merinci jumlah tenaga medis yang berhak menerima insentif tersebut. Pasalnya, jumlah tenaga medis yang menerima insentif bervariasi dari waktu ke waktu.
Mengacu Keputusan Menteri Kesehatan HK.01.07/MENKES/278/2020, insentif bagi tenaga medis yang melayani Covid-19 maksimal Rp 15 juta untuk dokter spesialis, Rp 10 juta untuk dokter umum dan gigi, Rp 7,5 juta untuk bidan dan perawat, serta Rp 5 juta untuk tenaga medis lainnya. Namun menurut Ning, tak banyak tenaga medis yang bisa mencapai angka maksimal tersebut.
"Kan dihitung berdasarkan jumlah pasien dan berapa kali tenaga medis yang bersangkutan berjaga. Sedangkan umumnya tenaga medis maksimal jaga di rumah sakit 22 kali dalam sebulan," terangnya.
Ning pun mengharapkan Kemenkes mempercepat proses pencairan dana insentif bagi para tenaga medis tersebut.
"Kami paham, kemenkes berusaha membuat aturan yang adil. Tapi kalau tidak cair-cair seperti ini kita juga susah. Ditanyai terus, dikira kita tidak memproses," katanya.
Belum diketahui apakah setelah pertemuan dengan Menkes yang berlangsung tertutup tersebut, dari pihak Dinkes maupun Pemkot membicarakan pula perihal insentif tenaga medis yang belum cair tersebut. Sementara itu, Saat dikonfirmasi di sela kunjungannya ke RSUD Bung Karno Solo, Menkes Terawan pun enggan menjawab perihal tersebut.
Ia terus melenggang menuju mobilnya usai memberi keterangan kepada wartawan terkait wacana pengembangan RSUD Bung Karno menjadi pusat pengobatan tradisional.
"Sudah, itu dulu saja," katanya mengabaikan pertanyaan wartawan soal insentif bagi tenaga medis Covid-19.
Menteri Kesehatan, Terawan Agus Putranto didampingi Walikota Solo, FX Hadi Rudyatmo meninjau RSUD Bung Karno Solo, Jumat (3/7).
Lihat juga:Insentif Tenaga Medis Baru Cair Rp408 Miliar |