Keluarga Bawa Kabur Jenazah PDP Covid di RSUD Pirngadi Medan

CNN Indonesia
Minggu, 05 Jul 2020 19:53 WIB
Sejumlah petugas merapikan peti khusus jenazah COVID-19 di rumah duka Dharma Agung, Bekasi, Jawa Barat, Rabu (1/4/2020). Menurut petugas rumah duka peti tersebut diberikan secara gratis untuk korban dan untuk mencegah penyebaran  virus COVID-19. ANTARA FOTO/ Fakhri Hermansyah/hp.
Ilustrasi. (ANTARA FOTO/Fakhri Hermansyah)
Medan, CNN Indonesia --

Keluarga pasien dalam pengawasan (PDP) Covid-19 yang meninggal dunia di Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) dr Pirngadi Medan membawa kabur jenazah saat akan dilakukan pemulasaran.

 
Kasubag Hukum dan Humas RSUD dr Pirngadi Medan Edison Perangin-angin mengatakan, jenazah tersebut dibawa pihak keluarga pada Sabtu (4/7) dini hari saat akan dilakukan pemulasaran sesuai protokol covid-19.
 
Edison mengatakan, saat itu jenazah pasien sudah ada di mobil ambulans. Namun, karena pihak keluarga meminta agar disalatkan terlebih dahulu, maka jenazahnya pun diturunkan.

 Saat diturunkan dari ambulans, jenazah yang sudah berada di dalam peti tersebut, ternyata malah dibawa oleh keluarga ke dalam mobil mereka. Selanjutnya bersama dengan jenazah tersebut, mobil itu pergi. 

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Di sini kita tidak bisa berkomentar, karena sudah ranahnya pihak kepolisian, yang pasti soal pemulasarannya sudah kita kerjakan," katanya, Minggu (5/7).
 
Edison mengatakan pasien sempat dirawat di ruang isolasi rumah sakit milik Pemko Medan itu selama satu malam, yakni masuk pada Jumat (3/7) malam, dan meninggal dunia pada Sabtu (4/7) dini hari.
 
"Untuk komorbid (penyakit penyerta) pasien adalah pneumonia," ujarnya.
 
Juru Bicara (Jubir) Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 Sumut dr Aris Yudhariansyah yang dimintai tanggapannya soal kejadian ini meminta agar masyarakat tetap mematuhi protokol pemulasaran jenazah covid-19.
 
Kata dia, protokol ini dibuat adalah semata-mata untuk menjaga masyarakat supaya tidak menambah kasus-kasus baru covid-19.

"Kami khawatir akan dijadikan pembenaran. Kalau itu terjadi tentu bahaya. Karena, bagaimana seandainya pemulasaran jenazah itu tidak sesuai protokol covid-19 sementara dia terkonfirmasi, walaupun hasil lab-nya belum ada, itu yang kita khawatirkan," ujarnya.

(fnr/antara/ugo)


[Gambas:Video CNN]
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER