Tim relawan Kawal Covid-19 mencatat ada 6.173 pasien dalam pengawasan (PDP) dan 434 orang dalam pemantauan (ODP) virus corona di Indonesia yang meninggal dunia per 6 Juli. Data tersebut tidak pernah diungkapkan Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19.
Berdasarkan data Kawal Covid-19, PDP meninggal dunia paling banyak terdapat di DKI Jakarta, yakni 2.004 pasien. Diikuti Jawa Timur dengan 1.355 PDP meninggal dunia.
ODP meninggal dunia paling banyak berada di Jawa Timur. Ada 181 ODP meninggal dunia. Kedua terbanyak ada di Jakarta, dengan 148 orang meninggal dunia.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Elina lantas menyayangkan Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 yang selama ini hanya mengumumkan jumlah kasus kematian pasien positif corona setiap hari. Menurutnya, PDP dan ODP yang meninggal dunia di berbagai daerah juga perlu disampaikan setiap hari.
"Tidak melaporkan kematian mereka [pemerintah] berarti mengecilkan efek dan skala wabah ini di Indonesia, yang efeknya ya masyarakat pun jadi menggampangkan," kata Elina.
Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) sendiri menyebut angka kematian Covid-19 termasuk kematian yang disebabkan oleh kondisi klinis dengan indikasi atau gejala Covid-19. Tidak hanya mereka yang sudah dinyatakan positif terinfeksi.
Kondisi klinis yang dimaksud antara lain kesulitan bernapas, kegagalan sistem pernapasan, dan pneumonia meski pasien belum dinyatakan positif.
"Orang Dalam Pengawasan (ODP) dan Pasien Dalam Pemantauan (PDP) di Indonesia seharusnya masuk dalam kategori memiliki kondisi klinis tersebut," kata Elina.
Setiap hari, Juru Bicara Achmad Yurianto selalu menyampaikan perkembangan kasus positif Covid-19, pasien yang sembuh dan meninggal dunia.
Jumlah PDP dan ODP dan spesimen yang telah diperiksa juga disampaikan. Akan tetapi, dia tidak pernah menyampaikan jumlah PDP dan ODP yang meninggal dunia. Hanya pasien positif meninggal dunia yang dipaparkan.
Ketua Tim Pakar Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 Wiku Adisasmito mengamini pihaknya memang tidak menyampaikan data PDP dan ODP yang meninggal dunia. Hanya pasien positif meninggal dunia yang disampaikan setiap hari.
"Meninggal dari kasus positif," kata Wiku melalui pesan singkat, Selasa (7/7).
Wiku mengatakan PDP dan ODP yang meninggal dunia tidak diperiksa lebih lanjut. Alasannya, ada begitu banyak spesimen yang mengantre untuk diperiksa di laboratorium.
"Jika mereka (laboratorium) memiliki ribuan atau ratusan sampel yang perlu mereka uji, mana yang akan mereka berikan prioritas? Mereka memberikan prioritas kepada orang-orang yang masih hidup," ucap Wiku.