Kegiatan penambangan pasir di tengah laut oleh PT Pembangunan Perumahan dihentikan sementara pada Selasa (7/7), setelah warga setempat menggelar aksi dengan melempari molotov ke kapal perusahaan.
PT Pembangunan Perumahan merupakan pemenang tender proyek Makassar New Port (MNP) menggandeng PT Boskalis Internasional Indonesia dan PT Benteng Laut. Penambangan pasir laut itu dilakukan sejauh 22 mil laut dari daratan Pulau Kodingareng, Makassar.
Kegiatan penambangan dihentikan sementara setelah warga menggelar aksi protes sebanyak tiga kali. Warga menganggap akibat kegiatan penambangan itu air laut menjadi keruh sehingga tangkapan hasil laut menurun. Penyedotan pasir juga dikhawatirkan menyebabkan abrasi yang membahayakan kelangsungan kehidupan di pulau.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Unjuk rasa itu melibatkan warga Pulau Kodingareng, Pulau Barrang Caddi dan Pulau Langkai.
Aksi ketiga dilakukan pada Senin (6/7). Warga sempat melemparkan molotov ke arah kapal milik PT Boskalis Internasional Indonesia, perusahaan asal Belanda. Polisi khawatir pelemparan molotov mengakibatkan kebakaran di atas kapal.
Direktur Polairud Polda Sulsel Kombes Heri Wiyanto mengatakan unjuk rasa warga di tengah laut demi menghentikan operasi penyedotan pasir oleh kapal PT Boskalis sangat membahayakan.
Heri mengatakan pihaknya melakukan pengamanan unjuk rasa dengan bantuan Polres Pelabuhan dan TNI Angkatan Laut karena titik aksi di tengah laut itu adalah jalur laut yang tidak bisa diganggu.
"Karena ini sudah aksi ke tiga dan kondisinya sudah membahayakan baik bagi warga itu sendiri dan pihak lain maka operasi tambang pasir dihentikan sementara sambil menunggu hasil komunikasi pihak terkait. Jika warga mengkhawatirkan terjadi abrasi, hasil tangkapan ikan berkurang, dipersilakan berkomunikasi dengan PT Pelindo IV selaku pemilik proyek dan pihak lain yang terlibat di dalamnya," kata Heri.
Heri mengatakan unjuk rasa memprotes penyedotan pasir laut untuk kegaiatan reklamasi buat proyek Makassar New Port ini sempat mereda. Namun penyedotan pasir untuk proyek program Presiden Joko Widodo dalam mewujudkan tol laut dan poros maritim ini kembali digelar.
"Tapi selanjutnya ada lagi elemen yang kembali melakukan penuntutan penghentian proyek tersebut," kata Heri.
Sementara itu, corporate secretary PT Pelindo IV (Persero) Dwi Rahmad Toto berharap aksi tersebut murni dari masyarakat sekitar dan tidak ditunggangi.
"Melihat aksi-aksi ini, kami berharap murni dari masyarakat sekitar, tidak ditunggangi atau tidak ada kepentingan tertentu. Karena proyek MNP ini adalah salah satu proyek strategis nasional yang sangat menjadi andalan pemerintah untuk mengembangkan Indonesia Timur ke depan," Kata Dwi Rahmat Toto.
Menurut Dwi, titik lokasi tambang itu sudah sesuai ketentuan dalam Perda Propinsi Sulsel No 2 tahun 2019 yang menyebutkan luas lokasi tambang lebih dari 1.000 hektar.
"Itu tidak akan berdampak sampai ada pulau tenggelam karena lokasinya sangat luas dengan jumlah deposit lebih dari 200 juta meter kubik pasir. Bahkan PT Benteng Laut yang digandeng oleh PT Boskalis itu menyedot pasir maksimal hanya di kedalaman 2 meter," ujarnya.
Saat ini, kata dia, proses komunikasi dengan warga terus dilakukan.
"Kami berharap ini dapat segera selesai. Mungkin mereka (warga) belum tahu apa program-program kita ke depannya seperti apa. Semoga 1 atau 2 hari ke depan bisa ada kesepakatan dengan warga agar kegiatan tambang pasir bisa beroperasi kembali," ujarnya.
Senior Manager Fasilitas Pelabuhan PT Pelindo IV (Persero) Arwin menjelaskan proyek Makassar New Port ini memiliki Amdal, rencana induk pelabuhan, izin reklamasi, zona RZWP3K yang sudah lengkap.
Perusahaan itu juga menyatakan pihaknya menggunakan material alam nonkimiawi untuk memperkuat sistem konstruksi laut, macam batu dan pasir sehingga tak merusak.
"Kami melakukan evaluasi setiap 6 bulan atau satu semester dan melaporkan ke Dinas Lingkungan Hidup sampai ke tingkat kementerian," terangnya.
Terkait protes warga, dia mengakui sosialisasi ke masyarakat belum maksimal karena terhalang situasi pandemi covid-19.
"Kami berharap ini semua kembali kondusif, tidak berkepanjangan sehingga teman-teman dalam menyalurkan CSR ke masyarakat baik itu yang sifatnya long time dan short time bisa terlaksana sesuai jadwal," pungkas Arwin.
( svh/pmg)