Ada Jenazah WNI di Kapal China, Diduga Korban Kerja Paksa

CNN Indonesia
Kamis, 09 Jul 2020 09:09 WIB
TNI Angkatan Laut menangkap kapal China di Natuna. (Dok. Dinas Penerangan Angkatan Laut)
Ilustrasi. Temuan jenazah WNI di Kapal China terungkap dalam operasi penangkapan kapal di perbatasan oleh tim gabungan Polri, TNI AL, Bakamla dan BIN. (Foto: Dok. Dinas Penerangan Angkatan Laut)
Jakarta, CNN Indonesia --

Seorang anak buah kapal (ABK) berkewarganegaraan Indonesia (WNI) ditemukan meninggal dunia di dalam kapal berbendera China Lu Huang Yuan Yu 117 dan 118, yang diamankan di perairan Indonesia, kemarin.

Jenazah WNI di Kapal China diduga korban penganiayaan dan perdagangan manusia.

Penangkapan kapal China itu dilakukan Tim Gabungan Polda Kepri, TNI AL, BIN Daerah Kepri, Bakamla, Bea Cukai dan KPLP di perbatasan perairan Indonesia-Singapura.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"ABK tersebut ditemukan di dalam salah satu dari dua kapal ikan asing yang diamankan yaitu, Kapal Ikan Asing Lu Huang Yuan Yu 117 dan 118," kata Kapolda Kepri Irjen Pol Aris Budiman, Rabu (8/7).

Penangkapan dua kapal China itu berawal dari informasi ihwal seorang WNI diduga dianiaya hingga meninggal dunia di salah satu kapal tersebut.

"Dan kuat dugaan bahwa yang bekerja di kapal tersebut merupakan korban trafficking (perdagangan manusia) yang dipekerjakan secara paksa di atas kapal ikan tersebut," ujar Aris.

Dia mengatakan informasi tentang kejadian ini diterimanya, Rabu pagi, sekitar pukul 06.00 WIB. Namun, rekan-rekan dari Bakamla dan TNI AL telah mengetahuinya sejak, Selasa malam.

Setelah menerima informasi itu, Aris memerintahkan jajaran Direktorat Polisi Perairan dan Udara Polda Kepri untuk bergabung melakukan deteksi dan mencari kapal tersebut. Pencarian juga dilakukan melalui udara, dengan menggunakan helikopter.

"Berdasarkan pengalaman bahwa anggota rawan sekali terkena serangan untuk itu kami saling bersinergi, saling membantu dalam mengamankan kapal ini, termasuk juga tim Brimob kita terjunkan," tutur Aris.

Ia mengungkapkan kapal China ini sudah berlayar selama tujuh bulan bertolak dari Singapura ke Argentina. Namun, tempat kejadian perkara (TKP) dugaan penganiayaan WNI hingga menyebabkan meninggal dunia ini terjadi di bawah wilayah yurisdiksi Indonesia .

"Begitu melewati perairan kita langsung dilakukan penyergapan dengan seluruh aparat yang ada di laut," tuturnya.

Sementara Danlantamal IV Kolonel Laut (P) Indarto Budiarto menyebutkan kedua kapal tersebut mencari ikan dan cumi-cumi. Keduanya di bawah satu pengurusan.

Saat pengejaran, Kapal 117 sempat hampir lepas namun berhasil digiring untuk memasuki wilayah perairan Indonesia.

Jenazah WNI di kapal China itu kini tengah diperiksa oleh tim dokter. Kondisi jenazah sendiri masih utuh dengan menggunakan pakaian serta diberi selimut.

"Untuk hasil visumnya kita masih menunggu dari tim dokter," kata Danlantamal IV.

(antara/wis)


[Gambas:Video CNN]
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER