Kepala Staf Angkatan Darat (KSAD) Jenderal TNI Andika Perkasa menyebutkan jumlah pasien positif Covid-19 di Sekolah Calon Perwira atau Secapa AD sebanyak 1.280 orang.
"Jumlah pasien yang positif Covid-19 di Sekolah Calon Perwira Angkatan Darat total 1.280," kata Andika saat menggelar konferensi pers di Markas Komando Daerah Militer (Makodam) III/Siliwangi, Bandung, Sabtu (11/7).
Dia menjelaskan dari total pasien terkonfirmasi positif itu, sebanyak 991 merupakan perwira siswa, sedangkan sisanya 289 adalah staf atau anggota dari Secapa AD beserta keluarganya.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Terhitung ada enam anggota keluarga di antara 289," kata Andika.
Pada kesempatan itu, KSAD mendapati para siswa dan staf Secapa AD yang dinyatakan positif Covid-19 dalam kondisi baik.
Kunjungan KSAD ke Secapa AD yang menjadi klaster baru penyebaran Covid-19 di Jawa Barat itu dilakukan sesuai dengan protokol kesehatan. Dalam tayangan akun Youtube TNI AD, Andika tampak berdiri di atas lapangan. Sedangkan para siswa yang dinyatakan positif corona berjarak cukup jauh di sebuah lapangan.
"Jadi baru saja saya mengunjungi prajurit kami yang berada di Secapa AD. Saya ketemu mereka, saya lihat kegiatan mereka secara sepintas," ujar Andika.
"Secara umum mereka dalam keadaan baik," katanya.
Andika melanjutkan, kunjungan ke Secapa AD sebagai upaya untuk memberikan motivasi warga sekolah militer setelah diumumkan sebagai klaster baru.
"Kemudian saya titip pesan, bukan untuk nyeneng-nyenengin. Yang saya sampaikan adalah fakta sesuai dengan teori yang sementara ini diyakini sebagai sesuatu yang ada hubungannya dengan Covid-19 secara umum. Mereka dalam keadaan baik," ucap Andika.
Usai mengunjungi Secapa AD, Andika juga dijadwalkan menyambangi Pusat Pendidikan Polisi Militer (Pusdikpom) AD di Kota Cimahi.
"Dari sini (Makodam III/Siliwangi), saya akan menuju Pusdikpom untuk melihat 101 prajurit kami yang juga positif Covid-19. Dari jumlah itu, sebanyak 25 staf dan anggota dari Pusdikpom dan 76 siswa (positif corona)," ujarnya.
Saat ini, kata Andika, pihaknya sedang mengevaluasi terkait penularan virus corona di dua lembaga pendidikan tersebut. Dia tak bisa secara pasti menyebut apa yang menjadi penyebab awal penularan virus di kedua lembaga tersebut.
"Ini pelajaran bagi kami, kami sudah lakukan evaluasi, mempersering penyemprotan disinfektan. Itu salah satu cara kita, walaupun kita tidak bisa menjamin," katanya.
(hyg/pmg)