Pemerintah Waspadai Mikro Droplet Corona, Tahan Lama di Udara

CNN Indonesia
Minggu, 12 Jul 2020 17:43 WIB
Juru Bicara Pemerintah untuk Penanganan COVID-19 Achmad Yurianto memberikan keterangan pers di Graha BNPB, Jakarta, Kamis (19/3/2020). Berdasarkan data pemerintah hingga Kamis (19/3), jumlah kasus positif COVID-19 mencapai 309 kasus di 16 provinsi se-Indonesia, sementara jumlah pasien sembuh mencapai 15 orang dan kasus meninggal dunia mencapai 25 orang. ANTARA FOTO/Aditya Pradana Putra/wsj.
Juru bicara Gugus Tugas Covid-19 Achmad Yurianto. (ANTARA FOTO/ADITYA PRADANA PUTRA)
Jakarta, CNN Indonesia --

Juru Bicara Pemerintah untuk Penanganan Covid-19, Achmad Yurianto meminta agar seluruh masyarakat untuk mewaspadai penyebaran virus corona di udara melalui mikro droplet.

Ia menyatakan penyebaran virus corona lewat udara salah satunya disebabkan oleh mikro droplet yang mampu bertahan di udara tanpa sirkulasi yang memadai.

"Mikro droplet ini adalah droplet yang ukurannya lebih kecil dan bisa berada di udara untuk waktu relatif lama apalagi pada ruangan dengan ventilasi dan sirkulasi udara yang tidak maksimal," kata Yurianto dalam konferensi persnya di Kantor BNPB, Jakarta, Minggu (12/7).

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Lebih lanjut, Yurianto mengilustrasikan mikro droplet tersebut ibarat penyebaran asap rokok dalam satu ruangan tertutup yang minim ventilasi udara.

Asap itu, kata dia, akan bertahan sangat lama dan siapapun bisa mencium bau asap rokok dalam ruangan yang tak memadai sirkulasi udaranya tersebut.

"Dan bagi siapapun yang menggunakan faceshield tanpa menggunakan masker pasti akan bisa mencium bau ini. Kurang lebih begitulah droplet Covid-19," kata Yurianto.

Melihat persoalan itu, Yurianto lantas meminta masyarakat untuk wajib mengenakan masker saat beraktivitas. Ia menyatakan penggunaan faceshield atau perisai wajah hanya bisa untuk menangkal droplet. Akan tetapi, masker wajib digunakan untuk menangkal mikro droplet yang bertahan di udara.

"Oleh karena itu, tetap kami menyarankan kepada saudara-saudara sekalian gunakan masker. Lebih baik kalau bisa ditambahkan faceshield," kata dia.

Selain itu, Yurianto juga menyadari bila banyak masyarakat yang tak nyaman bila terus menerus menggunakan masker dalam beraktivitas.

Ia lantas menyarankan agar masyarakat bisa memilih masker yang nyaman untuk digunakan. Salah satunya, kata dia, menggunakan masker yang memberikan ruang antara masker dan lubang hidung.

"Sehingga kita bisa bernafas dengan baik. Kita tak menyadari bahwa menurunkan masker ke dagu itu juga sama dengan mencemari bagian dalam masker dengan penyakit yang mungkin menempel ke dagu. Sehingga kalau kita naikkan lagi ke atas, itu tidak memberikan makna yang baik untuk kita," kata Yurianto.

Diketahui, jumlah kasus positif virus corona (Covid-19) di Indonesia mengalami penambahan sebanyak 1.681 orang per Minggu (12/7). Sehingga, total pasien positif corona di Indonesia secara kumulatif mencapai 75.699 kasus.

(rzr/sur)


[Gambas:Video CNN]
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER