Warga Desa Girioto, Kecamatan Ngemplak, Kabupaten Boyolali, Jawa Tengah, SL dinyatakan positif terinfeksi virus corona (Covid-19) usai menjalani tes swab di Rumah Sakit Universitas Negeri Sebelas Maret (UNS). SL selama ini membuka warung angkringan atau biasa disebut hik di rumahnya.
Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) Boyolali, dr Ratri S Survivalina mengatakan SL termasuk kategori Orang Tapa Gejala (OTG). Ia teridentifikasi karena hendak menjalani operasi sendi lutut di RS Orthopedi Surakarta.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Sesuai aturan, pasien harus dinyatakan bebas Covid-19 sebelum operasi dilaksanakan. Namun, usai tes swab, SL dinyatakan positif terinfeksi virus corona.
"Hasilnya positif. Saat ini yang bersangkutan sudah dijemput untuk dirawat di RS Darurat Covid Boyolali sejak kemarin," katanya melalui pesan singkat, Senin (13/7).
Dinkes Boyolali lantas melakukan pelacakan untuk mengetahui sumber penularan sekaligus mencegah penyebaran lebih lanjut. Diketahui, SL sempat melakukan kontak dekat dengan 15 orang.
"Contact tracing masih terus kita lakukan. Karena kita belum tahu dia tertular dari mana," katanya.
SL baru diketahui positif corona pada 10 Juli lalu saat spesimen yang dites oleh Kementerian Kesehatan sudah keluar. Kemenkes langsung memberitahukan hal tersebut kepada Dinas Kesehatan Provinsi Jawa Tengah pada 10 Juli lalu.
Pemberitahuan disampaikan lewat surat resmi dengan nomor SR.01.02/1/6391/2020. Ditandatangani oleh Kepala Balai Besar Teknik Kesehatan Lingkungan dan Pengendalian Penyakit Yogyakarta, yakni Dr. Irene.
Dalam surat dinyatakan bahwa SL positif terinfeksi virus corona, adalah warga Ngemplak, Boyolali, Jawa Tengah berusia 56 tahun.
Sejauh ini, telah ada 5.473 kasus corona di Jawa Tengah. Di tingkat nasional, jumlah kasus positif virus corona sebanyak 75.669 per Minggu (12.7). Dari jumlah itu, 35.638 di antaranya telah dinyatakan sembuh dan 3.606 orang lainnya meninggal dunia.