Menkes Terawan Berkantor di Surabaya Demi Tekan Corona Jatim

CNN Indonesia
Senin, 13 Jul 2020 17:54 WIB
Menteri Kesehatan Terawan Agus Putranto memberikan salam saat akan mengikuti rapat kerja bersama Komisi IX DPR di Kompleks Parlemen Senayan, Jakarta, Selasa (23/6/2020). Rapat kerja tersebut membahas pembicaraan pendahuluan RAPBN Tahun Anggaran 2021 (RKA K/L dan RKP K/L) Kementerian Kesehatan tahun 2021. ANTARA FOTO/Puspa Perwitasari/hp.
Menkes Terawan Agus Putranto dikabarkan bakal melakukan kunjungan rutin akhir pekan ke Surabaya dan berkantor di Dinkes Provinsi Jawa Timur. (Foto: ANTARAFOTO/PUSPA PERWITASARI)
Surabaya, CNN Indonesia --

Menteri Kesehatan Terawan Agus Putranto dikabarkan bakal berkantor di Surabaya untuk sementara waktu untuk menekan kasus positif virus corona (Covid-19) di Jawa Timur yang kini mendapat perhatian dari pemerintah pusat. 

Sekretaris Direktorat Jenderal Pencegahan dan Pengendalian Penyakit, M. Budi Hidayat mengatakan hal itu dilakukan Terawan agar bisa langsung mengontrol penanganan corona di Jatim.

"Menkes akan kunjungan kerja intensif. Akan sering ke Surabaya," ujar Budi, saat dikonfirmasi awakmedi, Senin (13/7).


Kunjungan tersebut akan dilakukan secara intensif. Dalam sepekan, Terawan rencananya akan dijadwalkan berkantor di Dinas Kesehatan Provinsi Jawa Timur, pada hari Sabtu dan Minggu.

"Kantornya di Dinkes Prov (Jatim). Kemungkinan tiap Sabtu-Minggu," ujarnya.

Jawa Timur saat ini tercatat sebagai provinsi yang memiliki kasus positif virus corona terbanyak secara nasional.

"Karena penyebaran kasus Covid-19 di Jatim perlu perhatian khusus," ucapnya.

Presiden Jokowi, memerintahkan Pemerintah Provinsi Jawa Timur, segera menurunkan dan menekan angka infeksi virus corona di Jatim dalam dua pekan. Hal itu diungkapkannya saat berkunjung ke Gedung Negara Grahadi, Surabaya, pada 25 Juni lalu.

"Saya ingin lihat dua minggu setelah ini ada progress yang baik atau tidak," kata Jokowi.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT


Namun dua pekan berselang, kasus corona di Jatim terus meroket.


Berdasarkan data Kementerian Kesehatan RI, per Senin (13/7) kasus kumulatif corona di Jatim berjumlah 16.877 orang. Sebanyak 6609 kasus di antaranya telah terkonversi negatif atau sembuh, sementara 1.226 lainnya meninggal dunia. 

Epidemiolog Universitas Airlangga (Unair) Surabaya, dr Windhu Purnomo mengatakan target meleset dua pekan di Jatim pada dasarnya juga dipengaruhi kebijakan pemerintah pusat.

Menurut dr Windhu salah satu kebijakan pemerintah pusat yang membuat penyebaran corona semakin rentan adalah dipermudahnya orang bepergian dari saru daerah ke daerah yang lain.

"Misalnya membuka (memperpanjang masa berlaku) rapid test sampai 14 hari itu kan mempermudah perjalanan itu bisa meningkatkan kondisi yang ada di Jatim maupun Surabaya," kata Windhu saat dikonfirmasi CNNIndonesia.com, Minggu (11/7).


Padahal pada ketentuan sebelumnya surat hasil rapid test hanya berlaku tiga hari, sementara tes swab polymerase chain reaction (PCR) berlaku tujuh hari. Namun kini kebijakan itu direvisi dan diperpanjang.


(frd/gil)


[Gambas:Video CNN]
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER