Menag: Ada Kelompok Manfaatkan Pandemi untuk Sebar Kebencian

CNN Indonesia
Selasa, 14 Jul 2020 12:24 WIB
Menteri Agama Fachrul Razi didampingi Dirjen PHU Nizar Ali menyampaikan keterangan pers secara daring tentang Penyelenggaraan Ibadah Haji 1441 H di Jakarta, Selasa (2/6/2020). Pemerintah memutuskan untuk tidak memberangkatkan jemaah haji pada 2020 untuk melindungi WNI pada masa pandemi COVID-19. ANTARA FOTO/Humas Kementerian Agama/app/foc.
Menteri Agama Fachrul Razi. (ANTARA/HUMAS KEMENAG)
Jakarta, CNN Indonesia --

Menteri Agama Fachrul Razi menyebut terdapat kelompok-kelompok yang bersifat radikal memanfaatkan situasi pandemi virus corona (Covid-19) untuk menyebarkan kebencian di tengah-tengah masyarakat.

Fachrul menyatakan tindakan itu muncul salah satunya disebabkan karena stres terlalu banyak di rumah akibat pemberlakuan Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB).

"Situasi ini menimbulkan banyak hal yang negatif juga. Misalnya ada kelompok-kelompok orang yang mungkin karena stres atau banyak di rumah atau memang juga sudah punya potensi bersifat radikal kemudian memanfaatkan situasi menyebarkan kebencian," kata Fachrul saat memberikan pidato dalam acara 'Dialog Lintas Iman' secara daring, Selasa (14/7).

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Fachrul tak mengungkapkan kelompok mana yang kerap menyebarkan kebencian di tengah pandemi corona saat ini. Ia hanya menyatakan potensi kelompok tersebut tak terlalu besar. Ia pun menyatakan pihaknya tengah berusaha mengeliminasi kelompok tersebut agar tak mengganggu kehidupan masyarakat.

"Alhamdulilah tidak terlalu besar potensi ini. Kewajiban kita bersama lah untuk mencoba mengeliminasinya dengan sebaik-baiknya," kata dia.

Di samping itu, Fachrul menyatakan terdapat banyak hal positif yang bisa diambil saat pandemi corona terjadi di Indonesia saat ini. Salah satunya, semangat gotong royong dan saling membantu satu sama lain terlihat jelas di tengah masyarakat tanpa memandang latar belakang agama atau kesukuan tertentu.

"Sehingga kita tidak peduli lagi kepada peralatan obat-obatan datang dari negara mana, atau pada di Indonesia misalnya kita tidak peduli pasien itu agamanya apa, dokter agamanya apa, perawat agamanya apa, kita semua bekerja bersama," kata dia.

Fachrul juga memprediksi bahwa wabah virus corona akan berlangsung lebih panjang di Indonesia. Terlebih lagi, saat ini vaksin dan obat buntuk menyembuhkan virus tersebut belum ditemukan oleh ahli-ahli Indonesia.

Melihat hal itu, Fachrul menekankan agar masyarakat terus menerapkan prinsip adaptasi kebiasaan baru untuk tetap aman beraktivitas di luar rumah.

"Supaya kehidupan tetap bisa berjalan, ekonomi tumbuh, kegiatan belajar tumbuh dan lain sebagainya, tapi kita semua aman dari Covid," kata dia.

Sebelumnya, Polda Metro Jaya memgakui marak penyebaran berita bohong alias hoaks dan ujaran kebencian di tengah pandemi virus Corona.

Kabid Humas Polda Metro Jaya, Kombes Pol Yusri Yunus menyatakan pihaknya memiliki 14 bekas perkara dengan 10 orang tersangka yang sedang diusut akibat kasus ujaran kebencian saat pandemi.

"Mulai dari menghina Presiden, Menteri Kesehatan, hingga menyebarkan berita bohong terkait sebaran Covid-19," kaya Yusri awal Mei lalu.

(ain/rzr/ain)


[Gambas:Video CNN]
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER