Kepala TVRI Jawa Timur, Akbar Sahidi, mengatakan bahwa satu lagi karyawannya dilaporkan positif Covid-19 menyusul kabar duka meninggalnya dua orang stafnya akibat Virus Corona.
Satu orang karyawan tersebut kini bersiap untuk menjalani masa karantina di tempat yang telah disediakan Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19.
"Hasilnya satu orang positif dan hari ini akan dilakukan proses untuk karantina karantina," kata Akbar, kepada CNNIndonesia.com, Selasa (14/7).
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Akbar mengatakan satu pegawai yang positif Covid-19 tersebut merupakan bagian dari enam orang karyawan yang reaktif berdasarkan hasil rapid test.
Enam orang itu diketahui reaktif setelah TVRI melakukan rapid test massal terhadap 180 karyawannya. Mereka kemudian menjalani tes swab polymerase chain reaction (PCR).
"Yang lima [lainnya] negatif," kata Akbar.
Menyusul temuan ini, Akbar pun mengaku tengah berkoordinasi dengan Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 Jatim, untuk melakukan tracing lanjutan.
![]() |
Dalam koordinasi itu, Akbar meminta agar Gugus Tugas Percepatan Penangan Covid-19 Jatim juga melakukan tes swab terhadap karyawan TVRI, untuk memastikan masih adanya penularan atau tidak.
Namun, akbar belum mendapatkan kepastian waktu kapan tes lanjutan itu akan dilakukan, menurutnya ia masih menunggu jadwal dari tim Gugus Tugas.
"Hari ini akan diajukan surat ke Gugus Tugas Provinsi [Jatim], nanti disesuaikan dengan jadwal dari gugus tugas," ujarnya.
Sebelumnya dua orang karyawan TVRI dinyatakan meninggal dunia usai diduga terinfeksi Covid-19.
"Jadi memang hari Sabtu (11/7) dan Minggu (12/7) itu ada dua rekan kami yang meninggal dunia, yang satu gejala tifus dan yang satu DBD," kata Akbar, saat dikonfirmasi CNNIndonesia.com, Senin (13/7).
Kedua karyawan yang diketahui sehari-harinya beraktivitas di dalam kantor itu, kata Akbar telah menjalani perawatan di rumah sakit, mereka juga telah menjalani pemeriksaan swab polymerase chain reaction (PCR).
Namun, belum sempat hasil tes swab itu keluar, keduanya ternyata lebih dulu meninggal dunia. Mereka pun dimakamkan sesuai dengan protokol pemakaman pasien Covid-19.
"Mereka dimakamkan dengan proses Covid-19. Kami belum mendapatkan hasil tes swab PCR keduanya, karena keluarga yang tahu," ujar Akbar.
![]() |
TVRI Jatim sendiri telah menutup sementara kantornya hingga dua pekan ke depan. Selain itu pihaknya juga sudah melakukan sterilisasi dan penyemprotan disinfektan ke seluruh ruangan.
"Kita lockdown mulai hari ini sampai 27 Juli. Selama itu kita tidak produksi apa-apa, kita hanya siarkan re-lay dari Jakarta. Total, tidak ada operasional maupun perkantoran," ujarnya.
(frd/arh)