Puluhan Jurnalis Jatim Korban Covid, Pemakaian Masker Disorot

CNN Indonesia
Selasa, 14 Jul 2020 18:50 WIB
Dirut PLN Sofyan Basir (kiri) menjawab pertanyaan wartawan seusai melakukan pertemuan dengan KPK di gedung KPK Jakarta, Kamis (26/1). Kedatangan Dirut PLN itu untuk membahas rencana pengamanan proyek-proyek di PLN agar bebas dari korupsi dan gratifikasi. ANTARA FOTO/Wahyu Putro A/kye/17
Ilustrasi wartawan. (Foto: ANTARA FOTO/Wahyu Putro A)
Surabaya, CNN Indonesia --

Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 Jawa Timur meminta para jurnalis dan pekerja media untuk disiplin mengenakan alat pelindung diri (APD) demi menghindari paparan Virus Corona.

Hal itu dikatakan Ketua Tim Kuratif Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 Jatim, dr Joni Wahyuhadi, menyusul temuan lebih dari 50 orang pekerja media di Surabaya yang terkonfirmasi positif Corona.

Menurut Direktur Utama RSUD dr Soetomo ini, pekerja media merupakan salah satu profesi yang memiliki risiko besar terhadap penularan corona karena mobilitasnya yang tinggi.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Kawan-kawan media kan bekerja di ruangan, bekerja di luar ruangan. Bekerja di luar ruangan juga ketemu orang, sementara attack rate kita tinggi di luar. Di ruangan ada aerosole transmission," kata Joni di Surabaya, Selasa (14/7).

Maka itu, menurutnya pekerja media harus hati-hati dan meningkatkan kewaspadaan dengan cara tertib menerapkan protokol kesehatan, salah satunya pemakaian masker.

"Makanya harus hati-hati, pakai masker. Kalau banyak orang di ruangan pakai masker. Jangan sampai make-nya di dagu. Itu malah terkontaminasi, leher dagu kita bisa terkontaminasi virus di luar," kata Joni di Surabaya.

Infografis Serba-Serbi Masker Kain: Bahan, Aturan Pakai, Lepas, dan Cuci

Jika pekerja disiplin dalam protokol kesehatan, ia yakin jurnalis tetap aman di tengah mobilitas tinggi dan wawancara dengan narasumber.

"Saya melihat beberapa kawan-kawan media ada yang kena, tapi saya yakin karena kontak kawan media dengan kita [Gugus Tugas] ini cepat, dengan kontak dinas kesehatan juga cepat, saya yakin bisa kita hindari dengan baik," ujarnya.

Diberitakan sebelumnya, 54 karyawan di RRI Surabaya terkonfirmasi positif Covid-19, berdasarkan hasil swab PCR yang keluar pada 11 Juli 2020. Selain itu ada pula 3 karyawan Metro TV Surabaya juga dinyatakan positif corona.

Kemudian, sebanyak 2 orang staf TVRI Jatim dilaporkan meninggal dunia, mereka meninggal sebelum hasil swab pcr keluar dari laboratorium. Belakangan masih di TVRI Jatim juga ditemukan 1 karyawan lagi yang dinyatakan positif Corona.

Jatim sendiri masih berada di zona merah penyebaran Covid-19. Berdasarkan laporan per hari ini, kasus kumulatif positif di Jatim sebanyak 17.230 kasus atau yang tertinggi di Indonesia.

Sebanyak 6.961 di antaranya dinyatakan sembuh, dan 1.247 meninggal dunia. Angka kematian di Jatim per Senin (13/7) menyumbang 33,53 persen dari total keseluruhan nasional.

Infografis Deret Pembunuhan Wartawan

Sementara data nasional per hari ini mencatat jumlah kasus konfirmasi positif sebanyak 78.572, sembuh 37.636, dan meninggal dunia 3.710.

Meski begitu, per Selasa (14/7), Jatim mencatat rekor kesembuhan harian tertingginya.

"Provinsi Jatim melaporkan 353 kasus baru dan 352 kasus sembuh," ujar Juru Bicara Pemerintah untuk Penanganan Covid-19, Achmad Yurianto di Graha BNPB, Selasa (14/7).

(frd/mel/arh)


[Gambas:Video CNN]
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER