Antisipasi Erupsi Merapi, Warga Diimbau Pahami Rute Evakuasi

CNN Indonesia
Jumat, 17 Jul 2020 06:02 WIB
Seorang relawan mengabadikan video suasana Gunung Merapi yang terlihat dari kawasan Selo, Boyolali, Jawa Tengah, Rabu (8/7/2020). Bedasarkan data pengamatan Balai Penyelidikan dan Pengembangan Teknologi Kebencanaan Geologi (BPPTKG), pascaerupsi Gunung Merapi pada 21 Juni 2020 terjadi peningkatan deformasi atau perubahan tubuh Gunung Merapi sebesar 0,5 sentimeter per hari. ANTARA FOTO/Aloysius Jarot Nugroho/foc.
Gunung Merapi di Jawa Tengah. (ANTARA FOTO/Aloysius Jarot Nugroho)
Jakarta, CNN Indonesia --

Deputi Bidang Pencegahan Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB), Lilik Kurniawan meminta kewaspadaan mengenai erupsi Gunung Merapi di Jawa Tengah. BNPB mencatat pada awal pekan Juli, ada dua kali aktivitas vulkanis di gunung tersebut.

"Laporan PVMBG mencatat ada dua hari berturut-turut gempa vulkanik dangkal, ini salah satu indikator tanda aktivitas erupsi," katanya di Graha BNPB, Kamis (16/7).

Lilik mengingatkan masyarakat yang bermukim di wilayah sekitar Merapi untuk waspada dan memahami betul rute evakuasi jika terjadi erupsi.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Di masa pandemi ini, BNPB juga mewaspadai aktivitas gunung merapi, masyarakat sekitar harap waspada," ucapnya.

Gunung Merapi dikabarkan penggembungan atau inflasi pascaerupsi pada 21 Juni lalu. Balai Penyelidikan dan Pengembangan Teknologi Kebencanaan Geologi (BPPTKG) Yogyakarta menjelaskan penggembungan atau inflasi di gunung api merupakan fenomena yang biasa terjadi di gunung api aktif.

Inflasi gunung api akan mengubah bentuk gunung (deformasi), kondisi ini menjadi salah satu tanda akan terjadi erupsi.

"Deformasi merupakan salah satu tanda aktivitas magma menuju permukaan. Setelah deformasi dapat erupsi (letusan) maupun tumbuh kubah lava," ujar Kepala BPPTKG Hanik Humaida saat dihubungi CNNIndonesia.com, belum lama ini.

Sementara itu, sebelumnya, BMKG juga telah menyampaikan prediksi sejumlah wilayah di Indonesia berpotensi mengalami kekeringan selama 2 dasarian atau 20 hari ke depan. Kondisi kekeringan di sejumlah daerah berstatus waspada hingga awas.

Sejumlah wilayah yang berpotensi mengalami kekeringan dengan kategori waspada yakni Kota Denpasar Bali, Kabupaten Cianjur dan Cirebon Jawa Barat, Kabupaten Demak dan Karanganyar Jawa Tengah, Kabupaten Blitar, Gresik, Jember, Lumajang, Mojokerto, Ponorogo, Probolinggo, Trenggalek, dan Kota Surabaya Jawa Timur.

Kemudian Kabupaten Maluku Barat Daya dan Kepulauan Tanimbar Maluku, Kabupaten Lombok Barat dan Lombok Utara NTB, Kabupaten Alor, Manggarai Barat, Manggarai Timur, Nagekeo, Ngada, Sumba Barat, Sumba Tengah, dan Timor Tengah Utara di NTT.

(mln/ain)


[Gambas:Video CNN]
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER