Pencarian Korban Kapal Karam di Riau Terkendala Buaya Muara

CNN Indonesia
Jumat, 17 Jul 2020 00:22 WIB
ilustrasi buaya
Ilustrasi buaya. (Istockphoto/ KongSan)
Jakarta, CNN Indonesia --

Tim SAR gabungan sempat terkendala dalam proses pencarian dua nelayan yang hilang dalam kecelakaan kapal karam di Kabupaten Rokan Hilir (Rohil), Riau, karena lokasi perairan banyak buaya muara.

"Kendala di lapangan ada predator dan arus pasang surut sungai Rokan sangat deras. Predator itu maksudnya buaya, jadi kami harus ekstra hati-hati," kata Humas Kantor Basarnas Pekanbaru Kukuh Widodo, Kamis (16/7) seperti dikutip dari Antara.

Ia mengatakan pencarian hari pertama masih nihil. Warga dan keluarga korban berusaha menaikkan bangkai perahu yang karam dan mencari korban di sekitar kapal.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Pencarian dilakukan di area sekitar perahu yang karam hingga ke kawasan daerah Padamaran dan Pulau Halang," katanya.

Sebab lokasi pencarian yang dinilai sangat rawan, tim SAR sejauh ini tidak bisa melakukan penyelaman di perairan tersebut saat melanjutkan proses pencarian.

"Risikonya besar kalau menyelam, di samping air keruh, kan banyak predatornya," katanya.

Proses pencarian ini sendiri melibatkan tim SAR gabungan yang terdiri dari personel TNI AL dua orang, Polair Rohil 10 orang, BPBD Rohil tiga orang, masyarakat 30 orang, serta Unit Siaga SAR Kabupaten Rohil.

Korban Ditemukan Tewas

Kapal pencari ikan karam pada Rabu (16/7) dini hari di perairan Kabupaten Rokan Hilir (Rohil), Provinsi Riau, mengakibatkan dua nelayan hilang. Sementara dua korban lain telah ditemukan dalam kondisi tewas.

"Kedua korban atas nama Surya dan Ono yang ditemukan oleh Tim SAR gabungan lokasi kejadian dengan jarak 2,22 kilometer dari tempat kejadian," ujarnya.

Dua korban tersebut kemudian dievakuasi dan dibawa ke RSUD Pratomo Kabupaten Rohil.

Kronologi kejadian berawal saat empat nelayan yang sedang menebar jaring di Dermaga Syahbandar Rohil pada Selasa (14/7) malam. Setelah menebar jaring mereka beristirahat di dermaga sambil menunggu jaring.

Setelah kapal ditambat, tidak disadari empat nelayan tersebut tertidur, sehingga air surut tidak diketahui sampai akhirnya kapalnya karam.

(antara/kid)


[Gambas:Video CNN]
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER