Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Luwu Utara, Sulawesi Selatan, menyatakan tim gabungan fokus untuk mencari korban yang hilang dalam banjir bandang. Dalam catatan pihaknya, 69 orang belum ditemukan hingga hari ini, Kamis (16/7).
"Untuk hari ini kami dan tim lainnya fokus ke pencarian orang di bawah pimpinan Basarnas. Juga fokus ke kegiatan pembersihan jalur trans Sulawesi," kata Kepala BPBD Luwu Utara, Muslim Mukhtar.
BPBD Luwu Utara mencatat, banjir bandang sejak tiga hari lalu sudah 24 orang tewas, lima di antaranya sudah berhasil teridentifikasi.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Lebih jauh Muslim mengatakan, pembersihan jalur sangat penting untuk memperlancar mobilisasi penanganan banjir, salah satunya untuk penyaluran bantuan logistik kepada pengungsi.
Lihat juga:Banjir Luwu Utara, 4.930 Rumah Terendam Air |
Saat ini ada 39 titik pengungsian yang sekitar 20 diantaranya disiapkan oleh Pemkab Luwu Utara. Titik-titik pengungsian ini membutuhkan distribusi bantuan berupa makanan siap saji dan makanan yang bisa dikonsumsi hingga dua atau tiga hari ke depan.
Selain bahan makanan, yang juga dibutuhkan sesegara mungkin, tambah Muslim, adalah sanitasi portable, lampu portable dan exavator PC 100 serta alat isap air berikut tandonnya.
"Musibah ini menyebabkan semua infrastruktur rusak termasuk sanitasi dan penerangan. Kita butuh sanitasi portable dan lampu portable. Serta alat berat excavator PC 100 yang mampu mendorong material berat dan mengangkatnya ke atas truk yang akan mengangkut ke tempat tertentu," kata dia.
"Juga butuh alat isap air dan tandon atau bak penampungan air," jelas Muslim.