Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil mengaku siap memfasilitasi tes massal bagi institusi pendidikan kenegaraan atau sekolah berasrama demi mencegah klaster baru Virus Corona.
Pernyataan itu dilontarkan setelah sejumlah sekolah negara berasrama di Jawa Barat menjadi klaster besar Covid-19. Salah satunya Secapa AD di Bandung.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Gugus Tugas Covid-19 Jabar siap memfasilitasi tes masif bagi institusi pendidikan kenegaraan atau sekolah berasrama," kata pria yang karib disapa Emil itu usai memberikan pembekalan kepemimpinan institusi pendidikan kenegaraan di Kota Bandung, Jumat (17/7).
"Apa saja kebutuhannya, kami gugus tugas siap memfasilitasi selama masuk teritorial Jabar semua boleh tersentuh dukungan kami," imbuh dia.
Emil menambahkan penanganan Covid-19 bisa berjalan optimal selama ada penguatan koordinasi semua pihak dan kedisiplinan masyarakat dalam menerapkan protokol kesehatan.
"Dinamika pasti ada tapi secara umum Jabar terkendali," katanya.
Sementara itu, Komandan Sesko TNI Marsekal Madya TNI Dedy Permadi sudah meminta semua siswanya untuk menjalani rapid test sebelum masuk sekolah. Hasilnya ialah non-reaktif.
Di Seskoal terdapat 170 siswa. Rinciannya, 74 siswa dari TNI AD, 39 TNI AL, 36 TNI AU, 17 kepolisian, dan 4 siswa dari luar negeri.
![]() |
"Pada saat datang ke sini, kami tes lagi dengan metode PCR yang difasilitasi oleh Gugus Tugas Jabar, ada enam orang terkonfirmasi positif Covid-19," kata Dedy.
Siswa yang terkonfirmasi positif Covid-19, kata Dedy, sudah mendapat penanganan sesuai protokol kesehatan. Saat ini, tiga di antaranya sudah dinyatakan negatif. Sementara tiga siswa lainnya dirawat di dua rumah sakit di Kota Bandung.
"Dari enam orang itu tiga orangnya sembuh dan sudah kami tarik kembali ke sini, juga menurut laporan sisa tiga orang lainnya sudah membaik," katanya.
"Kami juga tidak mau ada klaster baru disini," ucapnya.
Terpisah, Juru Bicara Gugus Tugas Percepatan Penanganan (GTPP) Sumatra Utara Whiko Irwan mengatakan ada empat daerah di Sumatera Utara yang belum ditemukan kasus Covid-19. Keempat daerah itu antara lain Kabupaten Nias, Kabupaten Pakpak Bharat, Nias Utara dan Kabupaten Nias Barat.
Sebanyak 13 daerah memiliki kasus Corona di bawah enam orang. Yakni, Kabupaten Labuhanbatu, Tapanuli Tengah, Mandailing Natal, Kabupaten Tapanuli Selatan, Dairi, Nias Selatan, Humbang Hasundutan, Kabupaten Samosir, Padanglawas, Padanglawas Utara, Labuhanbatu Utara, Labuhanbatu Selatan, dan Gunungsitoli.
"Kami harap daerah yang bersangkutan tetap mempertahankan wilayahnya dari kontaminasi Covid," paparnya.
![]() |
Sementara itu, daerah yang tinggi ditemukan angka penderita Covid-19 positif antara lain Kota Medan, Kabupaten Deliserdang, Kota Pematangsiantar, Simalungun, Kabupaten Karo, Langkat, Asahan, Batubara, Sedangbedagai, Kota Binjai, Tebingtinggi, Padangsidimpuan, Tanjungbalai, Sibolga, Kabupaten Toba, Tapanuli Utara.
"Bagi daerah lain dengan penularan Covid tinggi agar meningkatkan kedisiplinan masyarakat untuk melaksanakan protokol kesehatan pencegahan Covid pada adaptasi kebiasaan baru di Sumut," urainya.
Whiko memaparkan hingga Jumat 17 Juli 2020, angka pasien positif Covid-19 di Sumut sudah mencapai 2.776 orang yang diisolasi, pasien covid positif meninggal sebanyak 143 orang dan pasien covid positif yang sembuh tercatat 655 orang.
(hyg/fnr/arh)