PB Ikatan Dokter Indonesia (IDI) mencatat sebanyak sembilan dokter meninggal dunia setelah terpapar virus corona (Covid-19) dalam satu minggu terakhir hingga hari ini, Jumat (17/7). Dokter-dokter tersebut berasal dari sejumlah daerah.
"Seminggu terakhir ada 9 dokter. Positif Covid-19, ada yang tidak sempat dites covid, tapi dirawat sebagai PDP Covid-19," kata Humas IDI Halik Malik kepada CNNIndonesia.com, Jumat (17/7).
Halik mengatakan dokter yang meninggal dunia setelah terinfeksi Covid-19 paling banyak terjadi pada minggu lalu. Sebanyak 14 dokter di sejumlah daerah meninggal dunia.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Minggu lalu yg terbanyak, ada 14 dokter," kata Halik.
Sepanjang pekan ini, dokter yang meninggal dunia antara Maya Norismal Pasaribu (IDI Labuhan Batu Utara), Djoko Wijono (IDI Surabaya), Arief Agoestono Hadi (IDI Lamongan), Budi Luhur (IDI Gresik).
Kemudian Deni Chrimono Raharjo (IDI Cabang Surabaya), Andi Arifuddin Djuanna (IDI Makassar), Aldreyn Asman Aboet (IDI Medan), Herwanto (IDI Kisaran), dan Anna Mari Ulina Bukit (IDI Medan).
Halik menyebut untuk Maya Norismal meninggal dalam kondisi hamil dan positif virus corona berdasarkan hasil tes RT-PCR.
"Hasil RT PCR positif Covid19 dan dikabarkan meninggalnya dalam kondisi hamil," ujarnya.
Kepergian sembilan dokter ini menambah panjang catatan duka tenaga medis yang meninggal akibat virus corona.
Berdasarkan data IDI, hingga hari ini, Jumat (17/7), total 64 dokter meninggal dunia. Mereka meninggal berstatus positif virus corona dan suspek Covid-19.
Sebagian dokter yang meninggal adalah yang bertugas menangani pasien Covid-19. Mereka diduga tertular pasien Covid-19 saat bertugas atau saat melayani pasien umum yang berkunjung.
Beberapa kali kasus dokter meninggal juga terjadi lantaran pasien Covid-19 yang tak jujur dengan riwayat penyakitnya.
(psp/fra)