Cegah Penularan, Pemerintah Imbau Rapat Kantoran Dibatasi

CNN Indonesia
Senin, 20 Jul 2020 03:50 WIB
Dirjen Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Kementerian Kesehatan yang juga Juru bicara pemerintah untuk penanganan COVID-19 Achmad Yurianto berpose di Graha BNPB, Jakarta, Kamis (18/6/2020). ANTARA FOTO/Hafidz Mubarak A/aww.
Jubir Pemerintah untuk Penanganan Covid-19, Achmad Yurianto. (ANTARA FOTO/Hafidz Mubarak A).
Jakarta, CNN Indonesia --

Juru Bicara Pemerintah untuk Penanganan Covid-19, Achmad Yurianto mengimbau agar perkantoran membatasi waktu setiap rapat yang digelar untuk meminimalisir potensi penularan virus corona. Selain itu, ia juga mengimbau agar tidak menyediakan hidangan apapun saat rapat.

"Dibatasi presentasi hanya dilakukan yang betul-betul penting, dan juga dibatas waktu. Diupayakan tidak ada hidangan makanan dan minum apapun selama rapat," kata dia dalam konferensi pers di Graha BNPB, Jakarta, Minggu (19/6).

Imbauan tidak menyediakan makanan-minuman ini, kata dia, dimaksudkan untuk mencegah peserta rapat membuka masker. Hal ini, untuk menghindari kemungkinan penularan jika salah satu peserta rapat merupakan pasien positif tanpa gejala.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Manakala pembicara harus melepas maskernya, silahkan melepas masker tetapi tidak bergerak mendekati peserta rapat yang lain, tetap pada tempatnya," kata dia.

Selain membatasi waktu dan tidak menyediakan makanan dan minuman saat rapat, ia juga mengingatkan agar sirkulasi udara ruangan yang digunakan sebagai tempat untuk rapat berjalan dengan baik.

Sebab berdasarkan kajian terbaru, mikrodroplet bisa bertahan relatif lebih lama di udara.

"Dan upayakan kebersihan dari ruang rapat senantiasa bisa dijaga dengan baik. Kita harus paham dengan hal-hal ini," kata dia.

Diketahui, jumlah kumulatif kasus positif virus corona di Indonesia pada hari ini, Minggu (19/7) berjumlah 86.521 orang. Dari total jumlah tersebut, 45.401 orang di antaranya sembuh dan 4.143 orang meninggal dunia.

(yoa/osc)


[Gambas:Video CNN]
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER