Lembaga survei indikator politik merilis hasil survei terkait penanganan virus corona. Hasilnya sebagian besar publik menginginkan Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) terkait pandemi virus corona (Covid-19) segera dihentikan.
Direktur Eksekutif Indikator Politik Burhanuddin Muhtadi menyebut 60,6 persen responden menginginkan PSBB dicabut. Hanya 34,7 persen responden yang masih mendukung penerapan PSBB.
"Sebanyak 60,6 persen itu masyarakat meminta PSBB sudah cukup. Nah ini terus terang saya minta komentar karena belakangan justru kasus covid malah naik bahkan melampaui China," kata Burhan dalam rilis survei yang dilakukan secara virtual, Selasa (21/7).
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Burhan menyebut kondisi sekarang berbanding terbalik dengan Mei lalu. Saat itu, responden yang mendukung PSBB tercatat 50,6 persen. Sementara yang meminta PSBB disudahi hanya ada di angka 43,1 persen.
Indikator juga mencatat 47,9 persen responden minta pemerintah memprioritaskan ekonomi dibanding kesehatan. Hal ini berbeda dari Mei di mana 60,7 persen responden meminta pemerintah memprioritaskan kesehatan.
Dia menilai ada kaitan antara permintaan penghentian PSBB dengan kondisi ekonomi masyarakat. Sebanyak 16,9 persen responden mengalami PHK, 24,4 persen dirumahkan sementara, dan 32 persen masih bekerja tapi pendapatan berkurang. Hanya 24 persen responden yang masih bekerja normal.
"Masyarakat sepertinya sudah sampai pada titik frustasi untuk tetap stay at home karena pada titik tertentu mereka kalau stay at home tidak bisa makan," ujar Burhan.
(dhf/osc)