317 Korban Banjir Luwu Utara Sakit ISPA, Jokowi Kirim Sembako

CNN Indonesia
Rabu, 22 Jul 2020 15:08 WIB
Satgas Covid-19 Luwu Utara mewaspadai pengungsi banjir bandang yang terkena ISPA karena gejalanya disebut mirip Covid-19.
Pengungsi banjir bandang di Kabupaten Luwu Utara, Sulawesi Selatan. (ANTARA FOTO/ABRIAWAN ABHE)
Makassar, CNN Indonesia --

Sedikitnya 317 pengungsi korban banjir bandang di Kabupaten Luwu Utara, Sulawesi Selatan, Senin (13/7) lalu, terjangkit Infeksi Saluran Pernapasan Akut atau ISPA. Penyakit ini jadi perhatian karena gejalanya mirip dengan Covid-19.

Juru bicara satuan tugas Covid-19 Luwu Utara, Komang Krisna yang dikonfirmasi, Rabu, (22/7), mengatakan hampir setiap hari tim kesehatan pasca banjir menemukan pengungsi yang terjangkit ISPA.

"Setiap hari di lokasi pengungsian sejak dilakukan pendataan pada 16 Juli lalu, terjadi penambahan jumlah penderita ISPA yang cukup signifikan, hingga jumlahnya mencapai 317 orang," kata Komang.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Kini, alert-nya adalah ISPA. Ini peringatan dini antisipasi penyebaran Covid-19 karena gejalanya menyerupai Covid-19. Ini yang kita pantau setiap hari," imbuhnya.

Penyakit ISPA disebut Komang  hampir menjangkiti semua tingkat usia pengungsi baik itu lanjut usia, anak-anak, hingga bayi dan pengungsi usia produktif.

"Penyebabnya banyak faktor, bisa karena cuaca ekstrem hujan dan debu serta kondisi serba terbatas di tempat pengungsian," kata dia.

Antisipasi Covid-19 terhadap penderita ISPA di pengungsian dilakukan dengan cara melakukan tes swab kepada penderita ISPA akut. 

Sebaliknya, Satgas Covid-19 belum akan melakukan swab terhadap penderita ISPA dengan gejala ringan. Ini untuk mencegah kemarahan pengungsi.

"Mereka pasti tidak mau, bisa-bisa kita dikasih parang sama warga pengungsi," ujar Komang.

Dia menaksir tingkat kepercayaan warga saat ini terhadap Covid-19 tersisa 30 persen. Apalagi di tengah kondisi pasca bencana.

"Mereka seperti menganggap tidak ada lagi Covid. Tapi kalau ada yang derita ISPA berat, langsung dilakukan tindakan pemeriksaan rapid dan swab," kata Komang.

Ditambahkan, kasus Covid-19 di Luwu Utara itu bertambah rata-rata satu atau dua kasus setiap hari. Saat ini total penderita Covid-19 di Luwu Utara sebanyak 58 kasus per 21 Juli.

Sementara itu, ketua BPBD Luwu Utara, Muslim Mukhtar mengatakan, jumlah pengungsi korban banjir bandang di Kabupaten Luwu Utara, Sulawesi Selatan mencapai 14 ribu lebih. Mereka tersebar di 69 titik pengungsian. Ada 11 tim kesehatan yang disebar di lokasi pengungsian.

"Kondisi warga di titik pengungsian saat ini baik-baik saja tapi memang diantaranya sudah ada yang diserang penyakit seperti ISPA, diare, hipertensi dan luka-luka," kata Muslim Mukhtar.

Bantuan Presiden Jokowi

Presiden Joko Widodo mengirimkan 10 ribu paket sembako kepada warga yang menjadi korban banjir bandang Kabupaten Luwu Utara.

Bantuan tersebut diserahkan tim Sekretariat Presiden bersama Paspampres di posko penanganan darurat bencana alam, Kecamatan Baebunta, Kabupaten Luwu Utara, hari ini.

Dari keterangan tertulis yang diterima, bantuan sembako itu terdiri atas beras, minyak goreng, gula pasir, dan teh.

Selain paket sembako, Jokowi juga menyerahkan 900 paket bantuan yang terdiri dari selimut, sarung, susu balita, handuk dewasa, dan popok balita.

Komandan Korem 142/Taroada Tarogau Brigjen TNI Firman Dahlan mengatakan, penyaluran bantuan pada saat situasi pandemi Covid-19 menjadi tantangan tersendiri. Terlebih di tempat pengungsian warga terdampak banjir bandang.

"Memang dalam kondisi covid-19 yang kita hadapi sekarang ini, kita harapkan tidak terjadi pandemi baru ataupun klaster baru yang terjadi, yang paling rawan adalah tempat pengungsi. Sehingga langkah yang kita lakukan adalah mengatur pengungsi sesuai dengan protokol kesehatan," katanya.

(svh/psp/wis)


[Gambas:Video CNN]
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER