Anggaran program pengendalian banjir dan abrasi di DKI Jakarta pada tahun 2019 hanya terealisasi Rp2,11 triliun atau sebesar 63,76 persen. Padahal, pada tahun 2019 Pemerintah Provinsi DKI Jakarta menganggarkan Rp3,31 triliun untuk program yang dibuat untuk mengatasi banjir di ibu kota.
Hal tersebut disampaikan Gubernur DKI Anies Baswedan pada Rapat Paripurna DPRD DKI Jakarta dalam rangka Penyampaian Raperda tentang Pertanggungjawaban Pelaksanaan APBD Tahun Anggaran 2019 di Gedung DPRD DKI Jakarta, Rabu (22/7).
"Program pengendalian banjir dan abrasi dianggarkan sebesar Rp3,31 triliun dan terealisasikan sebesar Rp2,11 triliun atau 63,76 persen," kata Anies.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Anies menjelaskan, anggaran tersebut di antaranya digunakan untuk pembangunan waduk/situ/embung dan kelengkapannya pada Sistem Aliran Tengah, Sistem Aliran Timur, dan Embung Cakung Timur.
Kemudian, pembangunan Tanggul Pengaman Pantai NCICD Fase A pada Sistem Aliran Barat di Kali Kamal Muara sisi Barat, serta Sistem Aliran Timur sepanjang 278 meter.
Seperti diketahui, banjir merupakan salah satu permasalahan yang rutin menerpa wilayah ibu kota. Pada awal tahun 2020, banjir juga kembali melanda Jakarta.
Saat itu, setidaknya ada 294 RW yang terendam banjir dengan jumlah warga yang sempat mengungsi kira-kira 15 ribu jiwa. Penyebab banjir disebut karena curah hujan tinggi.
Curah hujan pada 25 Februari sebesar 278 mm/hari berdasarkan Stasiun Meteorologi Kemayoran, menyebabkan beberapa pintu air mengalami kenaikan status siaga dan sungai meluap.
Sebelumnya, Anies melaporkan pertanggungjawaban pelaksanaan APBD Jakarta Tahun Anggaran 2019 ke DPRD DKI Jakarta. Dalam laporannya, Anies menyebutkan realisasi anggaran pendapatan Jakarta pada 2019 sebesar Rp62,30 triliun atau 83,07 persen.
Sementara itu, untuk belanja daerah pada tahun anggaran 2019 terealisasi sebesar Rp64,93 triliun atau 83,41 persen dari target Rp77,85 triliun. Rinciannya, realisasi belanja tidak langsung sebesar Rp29,56 triliun atau 88,80 persen dari anggaran sebesar Rp33,29 triliun, dan realisasi belanja langsung sebesar Rp35,37 triliun atau 79,38 persen dari anggaran sebesar Rp44,56 triliun.
(dmi/osc)