Menteri Agama Fachrul Razi memastikan bahwa Masjid Istiqlal, Jakarta Pusat tidak akan menggelar Salat Iduladha 1441H tingkat kenegaraan meskipun proses renovasi sudah hampir selesai.
Fachrul menuturkan perkembangan pandemi virus corona (Covid-19) hingga saat ini belum memungkinkan Istiqlal menggelar Salat Iduladha tingkat kenegaraan.
"Mencermati perkembangan pandemi Covid-19 di Indonesia, khususnya DKI Jakarta, Istiqlal tidak akan menggelar Salat Idul Adha 10 Zulhijjah 1441H," tegas Menag di Jakarta, Senin (27/07).
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Fachrul berkata Salat Iduladha di Istiqlal selama ini diikuti oleh puluhan ribu peserta. Hal tersebut menyulitkan penerapan protokol kesehatan pandemi corona.
Ia mengilustrasikan untuk proses pengecekan suhu saja pasti membutuhkan waktu mengingat jumlah jemaah yang mencapai puluhan ribu.
"Prosesnya juga tidak mudah karena akses keluar masuk juga harus dibatasi seiring penerapan protokol kesehatan. Sehingga potensi kerumunan sangat tinggi," ujarnya.
Ia menyebut renovasi Masjid Istiqlal memang hampir selesai. Akan tetapi, pandemi di wilayah Ibu Kota Jakarta sampai saat ini tak kunjung berakhir.
Data resmi pemerintah, jumlah kasus positif Covid-19 di DKI Jakarta hingga Senin (27/7) mencapai 19.474 kasus.
"Kita berharap kondisi segera membaik sehingga masyarakat bisa beribadah dengan nyaman," kata Fachrul.
Sebelumnya, Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat, Basuki Hadimuljono mengatakan renovasi Masjid Istiqlal sudah selesai 100 persen. Ia menyatakan masjid itu bisa digunakan untuk Salat Iduladha pada 31 Juli mendatang.
Sementara itu Menko Pembangunan Manusia dan Kebudayaan Muhadjir Effendy pada 9 Juli mengatakan Salat Iduladha 1441 Hijriah ditiadakan di Masjid Istiqlal tahun ini.
Keputusan itu disepakati setelah pemerintah melakukan rapat dengan sejumlah menteri dan lembaga termasuk dengan Dewan Masjid Istiqlal terkait penyelenggaraan Iduladha.
(rzr/wis)