Perketat Prokotol Corona, Khofifah Tak Larang Salat Iduladha

CNN Indonesia
Selasa, 28 Jul 2020 20:00 WIB
Gubernur Jatim Khofifah Indar Parawansa mengizinkan salat Iduladha berjemaah namun dengan sejumlah syarat yang wajib dipenuhi.
Gubernur Jatim Khofifah Indar Parawansa mengizinkan salat Iduladha berjemaah namun dengan sejumlah syarat yang wajib dipenuhi. (CNN Indonesia/Feri Agus Setyawan)
Surabaya, CNN Indonesia --

Pemerintah Provinsi Jawa Timur meminta masyarakat, khususnya umat Islam yang merayakan Hari Raya Iduladha, untuk menjaga ketat protokol kesehatan saat menggelar Salat Iduladha.

Kebijakan tersebut dituangkan dalam Surat Edaran (SE) Gubernur Jawa Timur Nomor 451/10475/012.1/2020 tentang Pelaksanaan Kegiatan Iduladha 1441 H/2020 M pada situasi pandemi Covid-19.

Dalam SE tersebut terdapat aturan untuk empat kegiatan meliputi takbiran menyambut Iduladha, penyelenggaraan salat Id, penyembelihan hewan kurban, dan pendistribusian daging kurban.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"SE ini berdasarkan Surat Edaran Menteri Agama No. 18 Tahun 2020 dan Fatwa MUI No. 36 Tahun 2020," kata Gubernur Jatim Khofifah Indar Parawansa di Gedung Negara Grahadi, Surabaya, Selasa (28/7).

Khofifah mengatakan meski diperbolehkan menyelenggarakan salat Iduladha, namun ada sejumlah syarat yang wajib dipenuhi, mengingat Jatim belum sepenuhnya bebas Covid-19.

Khofifah menerangkan pelaksanaan salat Iduladha dan penyembelihan hewan kurban harus memperhatikan protokol kesehatan dan berkoordinasi dengan Pemerintah Daerah setempat.

Kecuali pada tempat-tempat yang dianggap masih belum aman Covid-19 oleh pemerintah daerah atau Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 Daerah.

Warga melaksanakan salat Idul Fitri di Masjid Raya At Taqwa, Pekayon Jaya, Bekasi, Jawa Barat, Minggu, 24 Mei 2020. Beberapa wilayah zona hijau di Kota Bekasi melaksanakan salat ied di masjid maupun lapangan dengan menggunakan protokol kesehatan. CNNIndonesia/Safir MakkiWarga Bekasi melaksanakan salat Idul Fitri, Minggu, 24 Mei 2020, saat pandemi virus corona masih mewabah. (CNN Indonesia/Safir Makki)

"Selain itu, bagi warga lanjut usia yang rentan tertular penyakit, serta orang dengan sakit bawaan yang berisiko tinggi terhadap Covid-19 diimbau untuk tidak mengikuti salat Iduladha di masjid atau lapangan" tuturnya.

Terkait kegiatan takbiran, lanjut Khofifah, pihaknya mengimbau masyarakat untuk tidak melakukan takbiran keliling. Takbiran dapat dilaksanakan di masjid, musala dan rumah masing-masing dengan tetap memperhatikan protokol kesehatan.

Sementara itu, penyelenggaraan penyembelihan hewan kurban harus memenuhi sejumlah persyaratan untuk mencegah penularan virus. Di antaranya panitia menjaga jarak saat pelaksanaan penyembelihan, panitia wajib melewati proses pemeriksaan kesehatan dan menjaga kebersihan saat dan setelah penyembelihan, serta menjaga kebersihan lingkungan dan alat kerja.

"Hewan kurban juga harus dipastikan sehat terlebih dahulu dan telah sesuai dengan aturan yang berlaku agar memperoleh daging kurban yang aman, sehat, utuh dan halal (ASUH)," ujarnya.

Khofifah berharap Iduladha tahun ini mampu meningkatkan rasa persatuan dan kesatuan, keikhlasan, solidaritas dan ketakwaan seluruh umat muslim di tengah bencana pandemi Covid-19.

"Iduladha tahun ini sangat spesial karena dilaksanakan di tengah musibah wabah virus Covid-19. Semoga Allah SWT memberikan kesabaran dan keikhlasan serta mampu meningkatkan kualitas taqwa kita dalam beriman dan berislam," ujarnya.

(frd/pmg)


[Gambas:Video CNN]
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER