Anies: Klaster Perkantoran Tempat Utama Kemunculan Kasus Baru

CNN Indonesia
Jumat, 31 Jul 2020 04:45 WIB
Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan mengakui klaster perkantoran menjadi salah satu sumber lonjakan kasus corona di ibu kota.
Ilustrasi perkantoran di Jakarta. (CNN Indonesia/Andry Novelino)
Jakarta, CNN Indonesia --

Gubernur DKI Jakarta, Anies Baswedan menyebut klaster perkantoran dalam dua pekan terakhir menjadi tempat utama munculnya kasus-kasus positif Covid-19 baru di ibu kota.

"Kita mengetahui dalam dua minggu, klaster perkantoran menjadi salah satu tempat utama bermunculannya kasus-kasus baru," kata Anies dalam konferensi pers yang disiarkan langsung Youtube Pemprov DKI Jakarta, Kamis (30/7) malam.

Pernyataan itu Anies ungkapkan usai mengumumkan perpanjangan penerapan Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) Transisi tahap ketiga hingga 13 Agustus mendatang.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Anies mengingatkan pihaknya tak melarang segala kegiatan usaha di masa penerapan PSBB DKI Jakarta. Namun, ia meminta aktivitas agar semua pihak menaati penerapan protokol kesehatan dan sif kerja guna mencegah potensi penularan.

Selain itu, Anies menyebut pihaknya juga bakal lebih memperketat pengawasan aktivitas publik termasuk penindakan terhadap pelaku usaha yang melakukan pelanggaran. Penindakan-penindakan, lanjutnya, bakal diumumkan secara rutin.

Anies secara resmi memperpanjang masa PSBB Transisi di DKI Jakarta selama dua pekan hingga 13 Agustus. Keputusan itu, ujar Anies, usai pihaknya mencatat kenaikan positivity rate (rasio positif) DKI Jakarta saat ini menjadi 6,5 persen setelah sebelumnya berada di angka 5,3 persen.

Anies mengklaim angka itu didapat usai pihaknya kembali melaksanakan test terhadap 43.316 orang dalam sepekan terakhir. Jumlah itu Anies sebut masih berada di atas standar test menurut organisasi kesehatan dunia (WHO), yakni 1.000 orang per 1 juta penduduk dalam satu pekan.

"Nah angka positivty rate kita insyaallah kredibel karena jumlah testing cukup, kalau tidak cukup, kita tidak tahu separah apa wilayah. Jakarta kita tahu 6,5 persen karena kita bisa testing banyak," katanya.

(thr/ain)


[Gambas:Video CNN]
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER