Sebanyak 40 kasus positif Covid-19 baru terjadi di Sumatra Barat (Sumbar), Jumat (31/7). Gugus Tugas Penanganan Covid-19 Sumbar mencatat angka tersebut menjadi rekor harian tertinggi sejak kasus perdana Covid-19 di Sumbar.
Juru Bicara Gugus Tugas Penanganan Covid-19 Sumbar, Jasman Rizal mengatakan dari 40 kasus itu, 25 kasus di antaranya terdapat di Kota Padang, 6 kasus di Kota Sawahlunto, 3 kasus di Kota Solok, 3 kasus di Kabupaten Solok, 2 kasus di Kabupaten Agam, dan 1 kasus di Kabupaten Pesisir Selatan.
"Berdasarkan hasil pemeriksaan 1.541 sampel (1.518 sampel di Pusat Diagnostik dan Riset Penyakit Infeksi Fakultas Kedokteran Universitas Andalas, 23 sampel di Balai Veteriner Bukittinggi)," katanya, Jumat (31/7).
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Kasus tertinggi sebelumnya, jelas Jasman, yakni sebanyak 35 kasus pada 24 Mei 2020. Sebagai perbandingan, kasus harian tertinggi pada bulan ini di Sumbar sebanyak 17 kasus sebelum adanya 40 kasus tersebut.
Dengan adanya penambahan 40 kasus, kata Jasman, kasus positif Covid-19 di Sumbar berjumlah 947 kasus. Dari jumlah itu, 761 orang sembuh atau 80,4 persen dari total kasus positif. Adapun pasien positif yang meninggal sebanyak 33 orang.
Jasman mengatakan bahwa sebagian besar dari 40 orang yang positif itu merupakan perantau yang pulang kampung, termasuk pulang kampung untuk merayakan Iduladha.
Pasien Positif Corona DIY 674 Orang
Sementara itu, kasus baru positif Covid-19 di Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY), pada Jumat (31/7), melonjak sebanyak 64 kasus. Tambahan tersebut membuat kasus kumulatif pasien positif corona menjadi 674 orang.
Juru Bicara Pemda DIY untuk Penanganan Covid-19, Berty Murtiningsih mengatakan sebaran kasus terjadi di Gunungkidul empat kasus baru, Kota Yogyakarta sembilan kasus, dan Bantul 23 kasus. Sedangkan Sleman menjadi kabupaten dengan jumlah penambahan terbanyak.
"Kabupaten Sleman 28 kasus," ungkap Berty kepada wartawan, Jumat (31/7).
Berty juga menambahkan jumlah sampel yang diperiksa di lab pada 31 Juli 2020 ini sebanyak 1.085, dengan jumlah orang diperiksa 760 orang.
Wakil Ketua DPRD DIY, Huda Tri Yudiana berpendapat bahwa laboratorium kesehatan di DIY perlu mendapat dukungan dari Pemda agar bisa tetap menjalankan operasionalnya. Mengingat, saat ini peran laboratorium kesehatan sangat penting untuk melakukan uji sampel hasil swab.
"Kecepatan dan kapasitas laboratorium menjadi salah satu kunci keberhasilan penanganan wabah Covid 19 di DIY," kata Huda dalam pernyataan tertulis yang diterima CNNIndonesia.com.
(adb/sut/ain)