Ketua DPRD DKI Jakarta Prasetio Edi Marsudi mengatakan anggota DPRD dari Fraksi PKS, Dany Anwar, meninggal dunia pada Senin (3/8) pagi karena Covid-19 yang disertai penyakit penyerta (komorbid).
"Bukan isu, tapi dinyatakan meninggal karena Covid, ada beberapa penyakit yang membawai. Ada gula, ada jantung. Saya juga turut berduka cita kepada sahabat saya, salah satu (anggota) fraksi di PKS," ujar Prasetio kepada wartawan, Jakarta (3/8).
CNNIndonesia.com pun mencoba mengonfirmasi kembali kepada Prasetio perihal status Covid-19, serta penularan Dany Anwar dari mana, belum mendapatkan jawaban baik via telepon maupun layanan pesan.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Sementara itu, sebelumnya Fraksi PKS DPRD DKI menolak mengonfirmasi mengenai penyebab meninggalnya Dany Anwar karena virus corona (Covid-19).
Humas Fraksi Partai Keadilan Sejahtera DPRD DKI, Zakaria mengatakan pihaknya juga masih menunggu informasi dari rumah sakit mengenai penyebab wafatnya Dany..
"Masih menunggu info RS," kata Zakaria lewat keterangan tertulisnya, Senin (3/8).
Zakaria mengatakan, Dany meninggal dunia pada Senin (3/8) pagi sekitar pukul 09.00 WIB. Ia menyebut, Dany diketahui pula memiliki riwayat penyakit gula darah.
Ia menyebut, sebelum meninggal, Sekretaris Komisi A DPRD Jakarta itu sempat dirawat di Rumah Sakit Angkatan Laut Mintoharjo.
Lihat juga:Penutupan Gedung DPRD DKI Diperpanjang |
Kabar duka tersebut juga dibenarkan Ketua Komisi A DPRD DKI Jakarta Mujiyono. Diketahui, Dany merupakan Sekretaris Komisi A di DPRD Jakarta. Mujiyono mengatakan, dalam beberapa waktu terakhir Dany memang sempat menderita sakit gula.
"Kalau enggak salah [sakit gula]. Staminanya dalam tiga minggu terakhir gulanya tinggi," ujar dia.
Gedung DPRD DKI sendiri saat ini diketahui tengah ditutup, yang diperpanjang untuk sterilisasi. Penutupan itu diperpanjang dari semula 29 Juli-29 Agustus, jadi sampai 9 Agustus 2020.
Perpanjangan penutupan gedung DPRD tercantum dalam surat pemberitahuan yang ditandatangani oleh Ketua DPRD DKI Jakarta Prasetio Edi Marsudi pada Senin (3/8).
Prasetio mengonfirmasi soal penutupan gedung tersebut. Menurut dia, saat ini gedung masih dalam tahap sterilisasi.
"Alasan penutupan karena masih dalam tahap sterilisasi gedung. Supaya aman dari ancaman penularan," kata Prasetio.
Politikus PDIP itu juga menekankan sebagian anggota DPRD Jakarta sudah melakukan tes usap (swab) risiko infeksi Covid-19 secara mandiri. Sementara tes swab massal akan digelar dalam waktu dekat.
(dmi/kid)