Sedikitnya tiga peserta aksi damai pekerja hiburan malam di depan Balai Kota Bandung dinyatakan reaktif berdasarkan rapid test virus corona (Covid-19). Rapid test dilakukan Gugus Tugas Percepatan Penanggulangan Covid-19 Jabar, Senin (3/8).
Koordinator Sub Divisi Pengawasan Massa dan Penegakan Aturan Gugus Tugas Covid-19 Jawa Barat Dedi Taufik mengatakan, uji cepat Covid-19 dilakukan sebelum perwakilan dari massa aksi melakukan audiensi dengan sejumlah pejabat instansi terkait.
Lihat juga:Pekerja Hiburan Malam Demo Balkot Bandung |
"Sebanyak 48 orang perwakilan massa dari Perkumpulan Penggiat Pariwisata Bandung (P3B) dilakukan pemeriksaan rapid test oleh Dinkes Provinsi Jawa Barat dan dinyatakan tiga orang perwakilan hasilnya reaktif," ucap Dedi yang juga menjabat Kepala Dinas Pariwisata dan Kebudayaan (Disparbud) Jabar.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Menurut Dedi, rapid test yang dilakukan merupakan bentuk antisipasi. Disparbud memang meminta mereka yang ingin melakukan unjuk rasa bersedia dilakukan pemeriksaan kesehatan.
"Nanti yang reaktif akan ditindaklanjuti dengan tes swab. Mudah-mudahan hasilnya negatif," tutur Dedi.
Sebelumnya, ratusan pekerja hiburan malam menggelar aksi damai di depan Balai Kota Bandung, Jawa Barat, Senin (3/8).
Massa mendesak Pemerintah Kota (Pemkot) Bandung membuka kembali lahan pencarian nafkah mereka yakni tempat hiburan malam seperti karaoke dan spa di masa Adaptasi Kebiasaan Baru (AKB).
Sementara itu Kepala Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Dewi Kaniasari akan segera menindaklanjuti hasil audiensi dengan P3B.
"Akan melakukan langkah-langkah antisipatif dengan segera menugaskan kepala bidang pariwisata membuat SOP untuk tempat hiburan ini. Apakah jam operasional dan kapasitasnya dibatasi," katanya.
Lebih lanjut Dewi mengaku butuh dukungan dan kerja sama dari para pegawai hiburan malam untuk tetap menerapkan protokol kesehatan.
"Apabila dibolehkan beroperasi dan SOP sudah diterbitkan tolong kerja samanya," ujarnya.
(hyg/wis)