Update Corona DKI 6 Agustus: Kasus Positif Tambah 597 Orang

CNN Indonesia
Kamis, 06 Agu 2020 23:56 WIB
DKI Jakarta mencatat penambahan kasus corona harian tertinggi pada Kamis (6/8) sebanyak 597 orang sehingga total kasus positif menjadi 23.863 kasus.
DKI Jakarta mencatat penambahan kasus corona harian tertinggi pada Kamis (6/8) sebanyak 597 orang sehingga total kasus positif menjadi 23.863 kasus. (CNN Indonesia/Andry Novelino).
Jakarta, CNN Indonesia --

DKI Jakarta mencatatkan penambahan harian kasus positif virus corona (covid-19) tertinggi pada Kamis (6/8) dengan 597 kasus. Sebelumnya, penambahan harian tertinggi sejak wabah melanda ibu kota Maret lalu terjadi pada Rabu (29/7) dengan 584 kasus.

Penambahan kasus hari ini membuat total kasus positif di DKI Jakarta menjadi 23.863 dibandingkan hari sebelumnya sebanyak 23.266 kasus.

Kepala Bidang Sumber Daya Kesehatan Dinas Kesehatan Provinsi DKI Jakarta Ani Ruspitawati memaparkan penambahan kasus corona hari ini berasal dari hasil tes polymerase chain reaction (PCR) pada 6.063 spesimen.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Sebanyak 5.387 di antaranya untuk mendiagnosis kasus baru dengan hasil 597 positif dan 4.790 negatif. Dari 597 kasus positif tersebut, 111 adalah akumulasi data dari hari sebelumnya yang baru dilaporkan.," ujarnya seperti dikutip dari Antara, Kamis (6/8).

Ani mengungkapkan jumlah tes PCR total per 1 juta penduduk mencapai 41.087. Adapun jumlah orang yang dites PCR sepekan terakhir sebanyak 40.783.

"Saat ini jumlah tes PCR di Jakarta setiap pekan adalah empat kali lipat standar WHO," ucapnya.

Sesuai ketentuan WHO, jumlah standar tes PCR adalah 1.000 orang per 1 juta penduduk per minggu. Artinya, Jakarta harus melakukan pemeriksaan PCR minimum pada 10.645 orang (bukan spesimen) per minggu, atau 1.521 orang per hari.

Ani juga menyebut kondisi wabah di sebuah daerah hanya bisa diketahui melalui tes. Strategi tes, lacak, dan isolasi sangat penting dilakukan dalam penanganan wabah, katanya.

"Jumlah tes yang tidak memenuhi standar WHO berakibat makin banyak kasus positif yang tidak terlacak. Sehingga, semakin banyak pula yang tidak diisolasi, dan semakin meningkatkan potensi penularan covid-19," ujar Ani.

Dinas Kesehatan DKI Jakarta juga menyatakan sampai 4 Agustus 2020 terdapat 582.585 sampel (sebelumnya 576.522 sampel) yang telah diperiksa dengan tes PCR untuk mengetahui jejak covid-19 di ibu kota.

Ani menambahkan jumlah kasus aktif yang terpapar virus corona yang masih dirawat/isolasi di DKI Jakarta meningkat dari 7.611 menjadi 7.949 orang.

Sementara itu, jumlah orang yang sembuh juga menanjak dari 14.760 orang menjadi 15.006 orang dinyatakan telah sembuh (hari sebelumnya 14.760 orang). Namun, jumlah kematian karena pandemi ini meningkat dari 895 menjadi 908 orang.

Setelah penambahan kasus hari ini, persentase kasus positif sepekan terakhir di DKI Jakarta tetap 7,4 persen, sedangkan Indonesia naik dari 15,2 persen menjadi 15,5 persen. Sebagai catatan, WHO menetapkan standar persentase kasus positif tidak lebih dari 5 persen.

Namun, persentase kasus positif ini hanya bisa dianggap valid bila standar jumlah tes yang dilakukan telah terpenuhi. Bila jumlah tes tidak memenuhi standar WHO, indikator persentase kasus positif patut diragukan.

Lebih lanjut, Ani mengingatkan selama vaksin belum tersedia, penularan wabah harus dicegah bersama-sama dengan disiplin menegakkan pembatasan sosial dan protokol kesehatan.

Beberapa di antaranya dengan tetap tinggal di rumah bila tak ada keperluan mendesak serta menjalankan 3M yakni memakai masker dengan benar, menjaga jarak aman 1-2 meter, dan mencuci tangan sesering mungkin.

Kemudian, seluruh kegiatan yang diizinkan beroperasi harus dalam kapasitas maksimal 50 persen dengan menjalankan protokol kesehatan dengan ketat.

(antara/sfr)


[Gambas:Video CNN]
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER