Kepala Badan Narkotika Nasional (BNN) Deli Serdang, AKBP Safwan Khayat mengatakan anggotanya diserang ratusan warga saat menangkap bandar narkoba di Desa Regemuk, Kabupaten Deli Serdang, Sumatra Utara (Sumut).
"Betul (kejadian penyerangan) kemarin pagi jam 10," kata Safwan kepada CNNIndonesia.com melalui sambungan telepon, Jumat (7/8).
Lihat juga:Markas PDIP di Cianjur Dilempar Bom Molotov |
Safwan mengatakan penyerangan terjadi saat petugas BNN melakukan olah tempat kejadian perkara (TKP) di rumah yang diduga kediaman bandar narkoba berinisial IP.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Saat olah TKP berlangsung, datang seseorang yang tak dikenal oleh para petugas BNN. Sosok yang sudah lanjut usia itu kemudian memaksa masuk ke rumah.
Tidak hanya itu, orang tersebut juga mengaku sebagai orang tua IP. Petugas BNN lantas tak mengizinkan orang tersebut masuk.
Menurut Safwan, karena orang tersebut memaksa masuk, sempat terjadi aksi saling dorong. Namun, orang tua tersebut jatuh dan memicu amarah warga di sekitar lokasi.
"Jatuh orang tua itu, ada warga yg keberatan. 'Kenapa sampe jatuh orang tua itu?' Kemudian diprovokasi maka terjadilah keributan," ujarnya.
Safwan menyebut terdapat 11 anggota BNN yang ikut dalam operasi penangkapan tersebut. Kepala desa setempat beserta istrinya juga ikut mendampingi.
Namun, petugas tak berhasil menemukan bandar narkoba berinisial IP di lokasi. Petugas hanya berhasil mengamankan barang bukti yakni empat paket sabu dari lokasi.
Safwan menduga para penyerang punya ikatan kekeluargaan pada sang bandar.
"Kalau yang kami ketahui penyerang itu terkait hubungan dengan keluarga, famili. Dan mereka tahu yang bersangkutan pengedar narkoba," ujarnya.
Akibat penyerangan itu, kata Safwan, satu mobil BNN rusak berat, namun para petugas tidak terluka. Petugas BNN pun berhasil menangkap dua orang diduga provokator penyerangan.
Kedua orang yang ditangkap itu adalah kepala dusun yang tidak ketahui namanya dan seorang warga bernama Andri.
Safwan pun meminta kepada IP untuk segera menyerahkan diri. Jika tidak petugas akan melakukan tindakan yang lebih tegas.
"Jadi sebaiknya menyerahkan diri dari pada diburu dan ditangkap," katanya.
(ndn/fra)