Depok Satu-satunya Zona Merah Corona Jabar, Bandung Oranye

CNN Indonesia
Jumat, 07 Agu 2020 18:24 WIB
Gugus Tugas Covid-19 Jabar mengatakan daerah risiko tinggi (zona merah) ada satu, 9 daerah risiko sedang (zona oranye), dan risiko rendah (kuning) ada 17.
Petugas melakukan operasi penegakan protokol Covid-19 di Sukmajaya, Depok. (CNN Indonesia/Andry Novelino)
Bandung, CNN Indonesia --

Divisi Perencanaan, Riset, dan Epidemiologi (PRE) Gugus Tugas Percepatan Penanggulangan Covid-19 Jawa Barat menyatakan, Kota Depok menjadi satu-satunya daerah di provinsi itu yang masuk kategori zona merah atau berisiko tinggi penularan virus corona.

Anggota Divisi PRE Gugus Tugas Jabar Bony Wiem Lestari mengatakan level kewaspadaan itu berdasarkan evaluasi status zona risiko di Jabar kurun waktu 27 Juli-2 Agustus 2020.

"Untuk periode 27 Juli-2 Agustus, ada satu zona risiko tinggi yaitu Kota Depok. Kemudian, sembilan daerah lainnya risiko sedang (zona oranye) meliputi Kabupaten Bandung, Kabupaten Bandung Barat, Kabupaten Bekasi, Kabupaten Bogor, Kabupaten Purwakarta, Kabupaten Subang, Kota Bandung, Kota Bekasi, dan Kota Bogor," ujar Bony dalam jumpa pers di Bandung, Jumat (7/8).

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Sedangkan, 17 kota/kabupaten di Jabar kini berstatus level kewaspadaan zona kuning atau risiko rendah.

Bony menjelaskan, penetapan level kewaspadaan tersebut melalui indikator yang meliputi tiga aspek.

Pertama, aspek epidemiologi. Kemudian surveilans epidemiologi dan surveilans kesehatan masyarakat dan pelayanan kesehatan.

Dari indikator tersebut, ada 14 penilaian yang dilakukan. Di antaranya laju positif, laju probabilitas, laju kesembuhan, laju kematian, laju sembuh daripada yang positif, jumlah tempat tidur di ruang isolasi, jumlah tempat di rumah sakit rujukan, jumlah spesimen diperiksa PCR, positivity rate, laju insidensi dan kematian per 100 ribu penduduk.

Indikator tersebut dihitung setiap pekan.

"Indikator ini kami ukur setiap secara rutin setiap minggu yang bisa dipantau di website dan aplikasi bersatulawancovid," tutur Bony.

Selain itu, Divisi PRE juga melaporkan, sejak dilakukannya relaksasi Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) mulai 26 Juni, terlihat tren peningkatan zona risiko.

"Minggu sebelumnya, pada periode 20-26 Juli, kita hanya memiliki sembilan zona sedang kemudian tidak ada risiko tinggi tapi di minggu ini ada risiko tinggi. Dibandingkan periode 16-19 Juli, kita hanya punya tiga. Jadi ada efek dari pelonggaran juga peningkatan kabupaten/kota yang menjadi risiko sedang," kata Bony.

Menurut Bony, peningkatan zona risiko tersebut terjadi antara lain dengan ditemukannya kasus klaster baru. Kemudian, ada kasus impor terjadi karena ada mobilitas penduduk terutama mereka yang dari transmisi lokal yang masuk ke Jawa Barat, klaster perkantoran, klaster keluarga dan klaster tenaga kesehatan.

"Saya mengimbau untuk disiplin menerapkan protokol kesehatan. Garda terdepan melawan Covid-19 ini adalah masyarakat. Disiplin memakai masker, menjaga jarak, menerapkan Pola Hidup Bersih dan Sehat (PHBS) merupakan saty syarat dan menahan diri dari kegiatan yang memicu adanya kerumunan," ujar Bony.

Di sisi lain, Bony mengungkapkan Jabar telah melakukan tes PCR sebanyak 171 ribu. Namun, lanjut dia, angka positivity rate terakhir pada 28 Juli berada di angka 7,5 persen. Artinya masih di atas 5 persen, sehingga perlu diwaspadai bersama.

"Kemudian, rata-rata angka reproduksi efektif 26 Juli-2 Agustus di angka 1,23. Jadi kita memprediksi dari permodelan yang dikerjakan akan ada penambahan kasus satu bulan ke depan sebanyak 2.000-3.000 kasus positif yang baru," bebernya.

Kabar mengenai Depok menjadi zona merah itu pun diungkap Jubir Pemerintah untuk Penanganan Covid-19, Wiku Adisasmito pada Kamis (7/8).

Itu, kata dia, berdasarkan pemutakhiran peta zonasi oleh Satgas Covid-19 per 2 Agustus 2020.

Di tingkat nasional, Wiku merinci zona risiko tinggi atau zona merah berjumlah 33. Sedangkan zona risiko sedang atau zona oranye ada 194.

Kemudian dari zona rendah atau zona kuning ada 163, dan zona hijau ada 86.

(hyg/kid)


[Gambas:Video CNN]
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER