Polda Kepri Jelaskan soal Calon Akpol Gagal karena Covid -19

CNN Indonesia
Jumat, 07 Agu 2020 17:52 WIB
Kabid Humas Polda Kepri membenarkan soal calon taruni Akpol rangking satu yang gagal diberangkatkan tes ke tingkat pusat karena hasil terkonfirmasi Covid-19.
Ilustrasi taruna akpol. (ANTARA FOTO/R Rekotomo)
Jakarta, CNN Indonesia --

Kepolisian Daerah Kepulauan Riau (Kepri) memberikan penjelasan terkait kabar calon taruna putri (taruni) yang gagal diberangkatkan mengikuti tes akademi kepolisian di tingkat pusat karena terkonfirmasi positif Covid-19.

Kabid Humas Polda Kepulauan Riau Kombes Harry Goldenhardt membenarkan mengenai nama calon taruna/taruni yang gagal diberangkatkan karena terkonfirmasi positif Covid-19

"Yang tidak diberangkatkan itu ada dua (orang) karena terkonfirmasi positif Covid-19," ujar Harry, Jumat (7/8) seperti dilansir Antara.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Sebelumnya, viral di media sosial mengenai informasi adanya seorang calon taruni Akpol yang tereliminasi karena dinyatakan terkonfirmasi positif Covid-19.

Informasi tersebut diunggah ke media sosial oleh akun Twitter @siap_abangjagoo. Akun tersebut mengaku sebagai calon taruni Akpol peringkat satu di Kepulauan Riau.

Namun, dirinya gagal melanjutkan pendidikan karena dinyatakan positif terjangkit Covid-19. Setelah dinyatakan demikian, dia pun menjalani tes usap (swab) secara mandiri, dan hasilnya adalah negatif Covid-19.

Harry menjelaskan kronologi terkait gagalnya para kandidat tersebut. Mereka awalnya mengikuti tes penerimaan akademi kepolisian tingkat daerah dan kemudian dinyatakan lulus terpilih untuk mengikuti tes di tingkat pusat.

Sebelum diberangkatkan, keduanya mengikuti tes usap di lembaga yang ditunjuk Kementerian Kesehatan.

Harry mengatakan lembaga tersebut merupakan lembaga resmi dengan laboratorium yang telah terstandarisasi dan digunakan Gugus Tugas percepatan penanganan Covid-19.

"Tiga hari sebelum mereka diberangkatkan, begitu dinyatakan lulus terpilih dari sidang lulusan akhir, ya langsung dites 'swab' hari itu juga. Dua hari setelah itu hasilnya baru keluar dari lembaga yang melakukan tes," kata Harry.

Lantaran hasil tes usap terkonfirmasi positif Covid-19, keduanya pun gagal diberangkatkan mengikuti tes penerimaan Akpol di tingkat pusat.

Lebih lanjut, Harry membenarkan calon taruni yang gagal tersebut peringkat satu. Namun, dia mengatakan kasus calon taruna/taruni peringkat satu yang gagal berangkat mengikuti tes Akpol di tingkat pusat tidak hanya terjadi di Polda Kepulauan Riau saja.

"Silakan dicek ke Polda-Polda lain seperti Aceh, Kalimantan Timur. Di Kalimantan Timur itu ranking satu terpaksa tidak diberangkatkan karena terkonfirmasi positif Covid-19. Bisa cek di Gorontalo, Polda Metro Jaya, Sumatera Utara, terjadi juga hal seperti ini," kata Harry.

Dalam kesempatan itu, Harry mengimbau kepada para calon taruna/taruni yang gagal untuk berjiwa besar dan kembali mengikuti tes penerimaan Akpol pada tahun depan.

"Terus terang, tidak ada niatan Polda Kepri untuk menggagalkan calon yang sudah lulus terpilih. Kita sudah transparan setiap item tes, kita umumkan di media setiap item tes, diawasi juga oleh LSM (Lembaga Swadaya Masyarakat). Masa di ujung-ujung kita mau gagalkan secara sepihak, tidak lah," kata Harry.

"Kan kita menerapkan sistem BETAH, bersih, transparan, akuntabel, humanis. Kita tidak mau main-main," katanya.

Secara terpisah, Wakil Gubernur Akademi Kepolisian (Akpol) Brigadir Jenderal Agus Salim menegaskan calon taruna maupun taruni yang diterima untuk menempuh pendidikan kepolisian harus memenuhi unsur sehat jasmani dan rohani.

"Catar (calon taruna) yang kita terima tentunya dalam keadaan sehat jasmani dan rohani," ujar Agus, Jumat.

Perihal viral calon taruni yang gagal berangkat karena Covid-19 di Batam itu pun, Agus mengatakan pihak yang berkompeten memberi penjelasan adalah Polda Kepulauan Riau.

(antara/kid)


[Gambas:Video CNN]
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER