Tim dari Kepolisian Resor (Polres) Tangerang Selatan tengah memburu pelaku dugaan kasus pemerkosaan yang dialami seorang perempuan berinisal AF.
Kasus kekerasan seksual tersebut sebelumnya ramai diperbincangkan di media sosial usai korban menceritakan kronologi kasus tersebut melalui akun instagram pribadinya.
"Pelaku dalam pengejaran kami, tidak lama lagi akan tertangkap," kata Kapolres Tangerang Selatan AKBP Iman Setiawan saat dihubungi CNNIndonesia.com, Minggu (9/8).
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Iman menjelaskan, laporan terhadap kejadian tersebut telah dilakukan korban pada Agustus tahun lalu. Menurut dia, kala itu korban tidak mengenal dan belum mengetahui pelaku.
"Saat itu korban tidak mengenal pelaku jadi butuh proses waktu untuk mengidentifikasi pelaku," tutur Iman.
Sebelumnya kuasa hukum AF, Abraham Sridjaja mengatakan, ia dan kliennya akan mendatangi Polres Tangerang Selatan pada Senin (10/8) besok untuk menanyakan perkembangan kasus ini.
"Kami akan ke Polres Tangerang Selatan bertemu penyidik, bertanya perkembangan kasus ini sampai mana," kata dia saat dihubungi, Minggu (9/8).
Dalam unggahan di akun instagramnya, AF mengungkapkan, peristiwa setahun silam itu terjadi saat ia bangun sekitar pukul 09:30 WIB pagi. Ibunya kala itu sudah berangkat kerja.
AF terbangun karena merasa ada seseorang yang membangunkannya dengan sengaja.
"Saya melihat siluet tinggi meninggalkan kamar saya. Saya yang belum sadar dan kurang tidur mengira itu adalah @osamabineldam," tulis AF.
"Saya mengikuti pria ini ke ruang pakaian saya, ia bersembunyi di sudut ruangan dan ketika saya memasuki ruangan kemudian berbalik, saya tidak pernah melihat orang itu seumur hidup saya," lanjut dia lagi.
![]() Infografis Ragam Laku Pelecehan Seksual |
AF pun melanjutkan, "Sebelum saya sempat bertindak, dia memukul saya beberapa kali dengan benda yang saya yakini berupa bilah besi hingga darah keluar dari kepala saya."
Pukulan itu membuat AF terbaring di lantai dan hampir pingsan, selain luka di kepala, juga terdapat luka pada bagian bahu. Ia menyaksikan pelaku memegang pisau dan meminta AF diam sembari melakukan pelecehan seksual.
AF mengungkapkan, saat itu dirinya tidak memiliki senjata apapun untuk membela dan mempertahankan diri, terlebih ia hampir tidak bisa berdiri karena darah yang keluar.
Setelah melakukan aksi kekerasan seksual, pelaku mengancam AF untuk tetap di dalam kamar, lantas pelaku pergi.
AF kemudian mencari ponselnya namun ternyata hilang. Akhirnya ia memutuskan bersembunyi di kamar mandi sampai ia yakin bahwa pelaku sudah pergi. Ia kemudian keluar dan meminta bantuan tetangga.
"Di hari yang sama saya dibawa ke rumah sakit untuk pemeriksaan guna laporan polisi, dan mengisi laporan di kantor polisi. Masih di hari yang sama dia (pelaku) mengirimkan pesan kepada saya," tulis AF.
"Pertama, coba meminta maaf dan mengancam saya karena ia membiarkan saya tetap hidup. Dia menggunakan VPN untuk meneror instagram lama saya. Namanya adalah Raffi Idzamallah, dengan nama panggilan Gondes," tulis dia.
AF mengungkapkan, perlu waktu hampir satu tahun untuk menceritakan ulang dan mengungkap kejadian yang dialaminya itu ke publik.
(ygi/nma)