Wakil Direktur RS Azra Kota Bogor Jeffry Rustandi menyebut 10 karyawannya yang sempat terkonfirmasi positif Covid-19 pada tes usap (swab) pertama, 29 Juli, kini sudah dinyatakan negatif berdasarkan dua kali swab berikutnya.
Sebelumnya, Ketua Gugus Tugas Percepatan Penanganan (GTPP) Covid-19 Kota Bogor sekaligus Wakil Wali Kota Bogor Dedie A Rachim mengusulkan kepada Pemerintah Provinsi Jawa Barat untuk mengevaluasi status RS Azra Kota Bogor sebagai rumah sakit rujukan pasien Covid-19 mengingat ada 10 kasus Virus Corona.
Jeffry mengatakan 10 kasus stafnya itu diketahui lewat program tes tenaga kesehatan di rumah sakit yang dilakukan oleh Dinas Kesehatan Kota Bogor, 27 Juli. Saat itu, 50 karyawan RS Azra, baik tenaga kesehatan maupun non-tenaga kesehatan, ikut serta.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Hasilnya, diketahui pada 29 Juli, yakni 10 karyawan positif Covid-19," katanya, dikutip dari Antara.
Terhadap 10 karyawan yang hasilnya positif tersebut, pihaknya menerapkan isolasi mandiri di rumah, memberikan edukasi serta terapi farmakologis dan non-farmakologis.
"Pada pelaksanaan isolasi mandiri di rumah, selalu dipantau," lanjut dia.
Untuk memperoleh hasil tes pembanding, pimpinan RS Azra kemudian memeriksakan 10 karyawan tersebut untuk menjalani tes swab lagi di Laboratorium Inolab milik Kalbe Farma, pada 30 Juli.
![]() |
"Hasilnya diketahui pada 2 Agustus, ternyata semuanya negatif," ungkap dia.
Untuk lebih memastikan lagi, kata dia, maka 10 karyawan menjalani tes swab di Laboratorium Biomolekuler Eijkman di Jakarta, pada 5 Agustus.
"Hasilnya diketahui pada 7 Agustus, ternyata seluruhnya negatif," katanya.
Dengan dua kali hasil negatif dari dua laboratorium berbeda, manajemen rumah sakit pun meyakini 10 karyawan rumah sakit tersebut adalah negatif Covid-19, dan mempersilakan mereka untuk bekerja kembali.
Menurut Jeffry, tenaga kesehatan dan non-tenaga kesehatan RS Azra, sebagai salah satu rumah sakit rujukan penanganan pasien kasus Covid-19, tentunya melakukan kontak dengan pasien kasus Covid-19, baik probable maupun positif.
Pihaknya pun selalu bekerja sama dengan Dinas Kesehatan untuk penanganan Covid-19, salah satunya adalah melakukan screening berkala terhadap karyawan rumah sakit.
"Screening ini sudah kami lakukan sejak April 2020 sampai sekarang," katanya.
Sebelumnya, Kepala Bagian Hukum dan HAM Pemkot Bogor Alma Wiranta mengatakan hasil evaluasi tim ahli menyebutkan wilayahnya masih dalam level kewaspadaan oranye mengingat masih munculnya klaster-klaster baru Covid-19 di rumah sakit maupun di rumah tangga.
(antara/arh)