Sejarawan Bekasi Ali Anwar menduga bangunan bersejarah berupa susunan batu bata di bawah proyek jalur ganda Stasiun Bekasi adalah saluran air peninggalan Belanda.
Ali memperkirakan bangunan itu sudah ada sejak tahun 1880-an. Pada periode tersebut, proyek pembangunan jalur kereta dari Stasiun Manggarai, Jatinegara, Bekasi, hingga Kedunggedeh sedang dibangun.
"Dugaan saya kemungkinan untuk gorong-gorong saluran air dari Stasiun ke Parit (selokan) yang di Jalan Juanda itu. Nah, dari situ terus mengalir ke Kali Bekasi," kata Ali saat dihubungi CNNIndonesia,com, Selasa (11/8).
Dugaan Ali ini dilatarbelakangi bentuk struktur bangunan yang ditemukan. Bentuknya yang disebut mirip dome (kubah) itu diduga sebagai sebuah terowongan yang memanjang, dan dilengkapi pondasi di dasarnya.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Sementara untuk jendela besar yang ditemukan, Ali menduga peninggalan Stasiun Bekasi lama pada masa kolonial Belanda.
"Kalau melihat dari strukturnya sih, kalau memang dari Stasiun Bekasi dibangun tahun 1880-an, berarti sudah sejak saat itu benda itu memang ada," jelas Ali.
"Kemungkinan stasiun lama Bekasi, peninggalan Belanda," imbuhnya.
Sebagai sejarawan, Ali diikutsertakan dalam pemantauan temuan sisa sejarah ini. Ia akan dilibatkan dalam tim pemantaun bersama Dinas Pariwisata dan Budaya Kota Bekasi. Tujuannya untuk mengetahui dan menelusuri terkait temuan cagar budaya ini.
![]() |
Ali juga meminta pihak PT Kereta Api Indonesia (KAI) untuk menyetop sementara aktivitas penggalian tanah untuk rencana pembangunan jalur ganda (double track) itu. Ali juga berharap PT KAI DAPAT menjadikan temuan situs cagar budaya tersebut sebagai warisan budaya.
"Permintaan Wali Kota ke Dirjen Perkeretaapian sama dengan [permintaan] kami, karena itu cagar budaya maka supaya [proyek pembangunan] dihentikan sementara, sampai ada penelitian dari Tim Ahli Cagar Budaya Serang, Banten," katanya.
Susunan batu bata ditemukan di proyek galian rel ganda Staisun Bekasi. Wali Kota Bekas Rahmat Effendi menyatakan jika memang ada nilai sejarah dalam bangunan itu, maka harus dilestarikan.
Menurutnya, Bekasi adalah kota bersejarah. Ia mencontohkan jembatan sasak yang menghubungkan alun-alun ke pasar proyek tersebut.
"Temuan benda ini juga pasti ada nilai sejarahnya, nantinya akan ditelusuri oleh sejarawan dan Disparbud untuk dipastikan" kata Rahmat dalam keterangan tertulis Pemkot Bekasi.
(khr/sur)