Jakarta, CNN Indonesia -- Menteri Pendidikan dan Kebudayaan (Mendikbud)
Muhadjir Effendy menyampaikan sosok proklamator
Mohammad Hatta sebagai orang yang berjasa mencegah perang saudara di Indonesia di masa pascakemerdekaan.
Muhadjir mengatakan upaya Hatta itu ditempuh dengan melakukan rasionalisasi militer pada 1948.
"Seandainya waktu itu Mohammad Hatta tidak ambil langkah sangat berani, rasionalisasi militer, mungkin Indonesia terjadi perang saudara karena masing-masing laskar mempunyai senjata yang tidak kalah bagus dengan tentara republik," ujar dia, saat meresmikan peluncuran Seri Buku Karya Lengkap Bung Hatta di Kantor Kemendikbud, Jakarta, Selasa (13/11).
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Saat menjabat perdana menteri pada 1948, Hatta merampingkan angkatan perang dan menempatkannya di bawah pemerintah. Hal itu ditempuh untuk mengefisiensikan anggaran dan membuat seluruh angkatan perang dalam satu komando.
Gagasan Hatta dituangkan dalam Undang-Undang No 3 Tahun 1948 tertanggal 5 Maret 1948 mengenai Susunan Kementerian Pertahanan dan Angkatan Perang.
Muhadjir, yang mengkaji pemikiran Hatta dalam disertasinya, mengatakan saat itu ada resistensi terhadap kebijakan tersebut. Namun, dampak positif pemikiran Hatta berbuah manis di masa kini.
"Ternyata letak dasar profesionalisme militer Indonesia diprakarsai Bung Hatta, yang sebetulnya mendasari perkembangan TNI menjadi profesional," tutur dia.
Dalam kesempatan itu, Lembaga Penelitian Pendidikan dan Penerangan Ekonomi dan Sosial (LP3ES) meluncurkan 10 Seri Buku Karya Lengkap Bung Hatta. Isinya adalah tulisan-tulisan Hatta soal kebangsaan.
Acara itu dihadiri oleh putri Bung Hatta, Meutia Hatta dan Halida Hatta. Selain itu ada pula mantan menteri Emil Salim dan sejarawan LIPI Taufik Abdullah.
(dhf/arh)