Rumah Sakit Bhayangkara Padang, Sumatera Barat menutup sementara layanan umum hingga batas waktu yang belum ditentukan. Kebijakan itu diterapkan menyusul temuan delapan orang pegawai positif terinfeksi virus corona (Covid-19).
Kendati demikian, RS Bhayangkara tak ditutup secara total, sebab pelayanan darurat untuk keluarga Polri masih tetap beroperasi.
"Sementara RS Bhayangkara ini ditutup untuk umum, tetapi pelayanan kepada keluarga Polisi atau Polri tetap dilaksanakan. Seperti misalnya pelayanan rapid atau pelayanan swab itu masih ada," kata Kepala Bidang Humas Polda Sumbar Kombes Stefanus Satake Bayu dikutip dari siaran CNNIndonesia TV, Jumat (14/8).
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Stefanus merinci delapan orang positif corona itu berasal dari dua orang tenaga medis RS Bhayangkara, empat Aparatur Sipil Negara (ASN) Polda Sumbar, serta dua anggota keluarga dari ASN tersebut.
"Mereka orang tanpa gejala (OTG) dan diisolasi di RS Bhayangkara," imbuhnya.
Menurut keterangan Stefanus, selain delapan orang yang positif, ada dua personel polisi lainnya yang juga positif Covid-19 di lingkungan ASN Polda Sumbar. Namun mereka dirawat dan isolasi di gedung Balai Diklat BPSDM Sumbar. Salah satu dari kedua orang itu dinyatakan meninggal dunia dengan penyakit penyerta atau komorbid.
Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Cibabat, Kota Cimahi, Jawa Barat juga ditutup usai 12 pegawai positif terinfeksi virus corona. Akibatnya, layanan rawat jalan, rawat inap, maupun IGD dihentikan.
Kemudian, RSUD Raja Ahmad Tabib, Kepulauan Riau menghentikan layanan Instalasi Gawat Darurat (IGD) dan Intensive Care Unit (ICU) lantaran ada tenaga kesehatan yang terinfeksi Covid-19.
Pengumuman disampaikan lewat akun Instagram @rsudrajaahmadtabib pada Sabtu lalu (8/8). Penutupan layanan IGD dan ICU mulai Sabtu 8 Agustus sampai ada pemberitahuan lebih lanjut.
(khr/wis)