Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil mengikuti Kirab Merah Putih dan Silaturahmi Kebinekaan di Kabupaten Karawang, Sabtu (15/8). Kirab digelar untuk mengenang Peristiwa Rengasdengklok pada 16 Agustus 1945, kala sejumlah pemudi menculik serta mendesak Soekarno dan Hatta untuk memproklamirkan kemerdekaan RI.
"Kalau ingat Karawang, kita juga ingat peristiwa di mana lahirnya negeri ini yang diakselerasi peristiwa di Rengasdengklok. Tanpa peristiwa itu, kemerdekaan mungkin tidak hadir di 17 Agustus 1945. Karena takdir-Nya, kita rebut momentum (kemerdekaan) oleh pemuda-pemuda," kata Ridwan.
Lewat Kirab Merah Putih, Ridwan menyampaikan tiga syarat menjadi negara hebat. Pertama, terkait pandemi, sektor ekonomi bangsa harus dijaga agar tidak resesi. Kedua, demokrasi yang damai. Ketiga, memiliki generasi kompetitif dan unggul dalam kecerdasan, akhlak, fisik, serta batin.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Syarat kedua, demokrasi harus damai. Kita tidak boleh bertengkar dalam urusan memilih pemimpin. Jadi, saya titip agar Karawang dalam Pilkada ini betul-betul menjaga kondusivitas," ucap Ridwan, merujuk Pilkada Serentak di Karawang pada Desember mendatang.
Bupati Karawang Cellica Nurrachadiana mengatakan, gelaran Kirab Merah Putih di Karawang melibatkan 45 personil TNI/Polri dan sipil melalui delapan etape. Beberapa kegiatan dalam kirab yang dimulai sejak pukul 2 dini hari sampai 7 pagi tersebut salah satunya adalah pembagian 17 kg beras di sepanjang 20 km dari Rengasdengklok menuju Kantor Bupati Karawang.
Dalam kesempatan itu, Pemerintah Daerah Kabupaten Karawang juga memberi bantuan berupa pembangunan rumah layak huni kepada para veteran pejuang kemerdekaan RI.
![]() |
Safari Kebinekaan di Enam Tempat Ibadah
Forum Komunikasi Pimpinan Daerah (Forkopimda) Jabar melakukan Safari Kebinekaan ke enam rumah ibadah yang ada di Kabupaten Karawang, yakni Gereja Katolik Santo Marinus, Gereja HKBP Ressort, Pura Agung Sangga Bhuwana, Vihara Sanghamitta, Kelenteng Kwan Seng Tee Koen, dan Masjid Agung Syekh Quro.
Safari Kebinekaan itu digelar dalam rangka penguatan rasa persatuan bangsa serta toleransi antarumat beragama. Selain itu, peringatan HUT ke-75 RI dinilai sebagai momentum yang tepat untuk mewujudkan konsistensi bangsa dalam menjaga persatuan dan kesatuan NKRI.
"Kami sangat berbahagia karena ada pesan yang sangat baik. Arahan dari guru kita semua, Wantimpres Habib Luthfi bin Yahya untuk melakukan penguatan-penguatan kebangsaan melalui Silaturahmi Kebinekaan," ujar Ridwan.
Ia menambahkan, safari menyampaikan pesan bahwa semangat kemerdekaan harus dijaga lahir dan batin. Lebih lanjut Ridwan melontarkan apresiasi terhadap Pemda Karawang yang disebut telah memberi contoh menjaga toleransi umat beragama, sehingga bisa jadi etalase kebinekaan.
"Mudah-mudahan ini menjadi resonansi dan kegiatan safari ini terus berkeliling di Jawa Barat. Habib Luthfi sudah melakukan di Jawa Tengah, sehingga nanti seluruh Indonesia akan ada forum silaturahmi yang semakin banyak, mengakar sampai ke akar rumput," kata Ridwan.
Mengikuti rangkaian Kirab Merah Putih dan Safari Kebinekaan, penggagas Safari Kebinekaan yang juga Anggota Dewan Pertimbangan Presiden (Watimpres) RI Maulana Al Habib Muhammad Luthfi bin Ali bin Yahya berpesan agar bangsa ini bisa memperkuat persatuan. Ia berujar, "Dalam republik ini yang ikut andil dalam memerdekakan bukan satu kelomok atau perorangan. Bangkitkan nasionalisme, kami (Indonesia) negara merdeka, yang perjuangannya bukan seseorang, bukan satu kelompok, tapi kebangkitan secara nasional."
(rea)