RK Respons Kasus Positif Covid di Gedung Sate - DPRD Jabar

Pemprov Jawa Barat | CNN Indonesia
Sabtu, 15 Agu 2020 20:51 WIB
Menurut Ridwan Kamil, kasus positif Covid di Gedung Sate dan Gedung DPRD Jabar diduga akibat mobilitas di luar kantor atau aktivitas pegawai sepulang kerja.
Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil. (Foto: Dok. Pemprov Jabar)
Jakarta, CNN Indonesia --

Gubernur sekaligus Ketua Gugus Tugas Percepatan Penanggulangan Covid-19 Jawa Barat Ridwan Kamil mengungkapkan, kasus terkonfirmasi positif Covid di Gedung Sate dan Gedung DPRD Jabar diduga akibat mobilitas di luar kantor atau aktivitas pegawai sepulang kerja.

Emil, sapaan Ridwan Kamil, menegaskan, temuan kasus di dua tempat itu tak lantas serta-merta menjadikan kedua gedung pemerintahan tersebut sebagai klaster penyebaran Covid-19. Terlebih, sumber virus belum diketahui secara spesifik.

"Jadi kami mendapati kesimpulan bukan gedungnya sebagai sumber penyebaran COVID-19. Lebih kepada di masa AKB ini mobilitas tidak dibatasi, sehingga mau pegawai Gedung Sate atau DPRD, sepulang kantor punya pola kegiatan yang tidak bisa dikontrol (oleh kantor)," ucap Emil dalam konferensi pers di Gedung Pakuan, Kota Bandung, Sabtu (15/8).

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Lebih bijak disebut klaster perkantoran karena tidak spesifik sumber datangnya (virus). Bisa dari satu orang, bisa dari banyak orang. Ini berbeda ketimbang awal (pandemi) COVID-19 di mana klaster spesifik," tambahnya.

Untuk itu, pihaknya kembali menekankan pentingnya protokol kesehatan 3M, yaitu memakai masker, menjaga jarak, dan mencuci tangan. Emil berpesan agar para anggota dewan tidak mendekati kawasan zona merah dalam agenda kunjungan kerja DPRD.

"Saya sudah diskusi dengan Ketua DPRD, agar diberi panduan kepada anggota dewan untuk tidak mendatangi lokasi kerja yang dekat Zona Merah," tutur Emil.

Sementara, sesuai prosedur tetap (protap) Gugus Tugas Jabar, Gedung Sate dan Gedung DPRD Jabar juga ditutup selama 14 hari. Emil menyatakan produktivitas tak boleh terhenti dengan penerapan sistem kerja di rumah.

Ia menjelaskan, mayoritas kasus terkonfirmasi positif Covid-19 di Gedung Sate merupakan Orang Tanpa Gejala (OTG) atau kasus asimtomatik. Kepada OTG itu, Emil  berujar bahwa Pemerintah Daerah Provinsi Jabar memfasilitasi isolasi mandiri di Kantor BPSDM Jabar di Kota Cimahi sebagai Pusat Isolasi Mandiri Jabar.

"Kami ada infrastruktur yang cukup dibanggakan, (yaitu) BPSDM di Kota Cimahi sebagai pusat isolasi yang dimonitor secara baik untuk OTG di Jabar," ucapnya.

Temuan kasus positif itu disebut sebagai upaya Gugus Tugas Jabar dalam meningkatkan jumlah swab test metode Polymerase Chain Reaction (PCR) dan pelacakan kontak erat. Dari data Pusat Informasi dan Koordinasi COVID-19 Jabar (Pikobar) per 15 Agustus 2020 pukul 16:30 WIB, sudah dilakukan sebanyak 189.830 tes PCR di Jabar dengan hasil 11.413 positif.

"Kami sudah masifkan pengetesan di seluruh perkantoran se-Jabar. Kami terus lakukan (tes PCR) sebanyak-banyaknya, mengejar cita-cita bisa tes 50 ribu sampel dalam satu minggu," ungkap Emil.

Terkait keikutsertaan dirinya sebagai relawan uji klinis fase 3 vaksin Sinovac asal China oleh Bio Farma dan Unpad, Emil menjelaskan saat ini ia tengah melakukan persiapan fisik untuk pengetesan vaksin yang diprediksi diadakan pada minggu depan.

"Jadi saya belum dites, kemungkinan paling cepat minggu depan. Secara psikologis baik, secara klinis baik, mohon doanya mudah-mudahan dilancarkan. Nanti saya sampaikan pastinya tanggal berapa," ujarnya.

Sementara itu, Ketua DPRD Jabar Taufik Hidayat melaporkan terdapat temuan 38 kasus terkonfirmasi positif COVID-19 dari hasil swab tes di Gedung DPRD Jabar pada 12 Agustus lalu.

"(Yang positif) tujuh orang anggota dewan, sembilan PNS, dan 22 orang non-PNS. Tujuh orang anggota DPRD diisolasi di rumah masing-masing, selain itu isolasi di BPSDM. Semoga dalam 14 hari ke depan bisa sembuh semua," ucap Taufik.

Ia melanjutkan, "Keluarga (yang positif) Insyaallah Selasa (18/8) di-swab. Ke depan jika seluruh warga disiplin, akan pergi itu Covid-19."

Merespons ditutupnya Gedung DPRD Jabar selama 14 hari sejak 14 Agustus, Taufik mengatakan bahwa pihaknya mencari tempat alternatif untuk menggelar agenda sidang paripurna HUT ke-75 Jabar pada 19 Agustus mendatang agar tetap dilaksanakan sesuai jadwal.

(rea)
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER