Uji coba kegiatan belajar mengajar tatap muka di sekolah jenjang SMA/SMK di Jawa Timur, bakal dimulai Selasa (18/8) besok.
Namun Kepala Dinas Pendidikan Jatim, Wahid Wahyudi mengatakan hal itu terkecuali Kota Surabaya dan Kabupaten Sidoarjo.
"Surabaya dan Sidoarjo belum karena zona merah. Zona merah belum dibuka, tapi semua fleksibel sesuai kondisi masing-masing," kata Wahid, di Surabaya, Senin (17/8).
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Padahal dalam peta risiko Satgas Covid-19 Jatim pada Minggu (16/8), Kota Surabaya sudah masuk zona oranye, sementara Sidoarjo masih berwarna merah.
Wahid mengatakan selain status zona atau tingkat risiko penularan, dibukanya lagi sekolah harus memenuhi beberapa syarat wajib, yakni harus mendapat izin satgas setempat dan persetujuan wali murid.
"Bagi yang tidak mendapatkan izin dari orang tua, tetap akan dilaksanakan pengajaran jarak jauh," kata Wahid.
Hal itu, kata Wahid, wajib dipenuhi kepala sekolah dan kemudian dilaporkan kepada kepala cabang dinas di setiap wilayahnya.
Wahid mengatakan syarat itu berlaku hanya untuk SMA/SMK, tidak berlaku bagi jenjang di bawahnya. Sayangnya ia tak merinci jumlah sekolah yang sudah bisa memulai pembelajaran tatap muka tersebut.
![]() |
Namun yang pasti, lanjut Wahid, Gubernur Khofifah Indar Parawansa diagendakan meninjau langsung pelaksanaan hari pertama uji coba terbatas, yakni SMAN 2 dan SMKN 2 Kota Probolinggo, Selasa (18/8).
"Besok ibu gubernur akan mengunjungi hari pertama uji coba terbatas. Per kelas siswanya 9 hingga 18 siswa per kelas, yaitu ke SMAN 2 Probolinggo, SMK Negeri 2 Kota Probolinggo," katanya.
Sebelumnya, Wali Kota Surabaya Tri Rismaharini kembali menekankan rencana untuk membuka kembali sekolah di kota itu.
Ia menyebut sekolah yang akan dibuka terlebih dulu hanya sekolah yang sudah siap prasarana, sarana, guru, dan tenaga non pendidikannya, serta sudah direkomendasi oleh para ahli.
(frd/pmg)