Autopsi Anggota Babinsa di Kendari Dijaga Ketat

CNN Indonesia
Kamis, 20 Agu 2020 04:40 WIB
Pelaksanaan autopsi terhadap jenazah Babinsa anggota TNI AD yang ditemukan tewas di Bombana dijaga ketat oleh pihak polisi militer.
Pelaksanaan autopsi terhadap jenazah anggota TNI AD yang ditemukan tewas di Bombana dijaga ketat oleh pihak polisi militer. (Istockphoto/RichLegg)
Kendari, CNN Indonesia --

Pelaksanaan autopsi terhadap jenazah Serda R (36), anggota Tentara Nasional Indonesia (TNI) Angkatan Darat yang ditemukan tewas di Bombana dijaga ketat oleh pihak polisi militer.

Jenazah tiba di RS Bhayangkari Kendari pada Rabu (19/8), sekitar pukul 16.00 WITA dan diautopsi untuk mengetahui penyebab kematiannya.

Sejumlah anggota Polisi Militer (POM) TNI Angkatan Darat turut menjaga ketat pintu masuk ruang jenazah. Beberapa anggota TNI berpakaian dinas juga terlihat di sekitar rumah sakit tersebut, termasuk keluarga korban.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Sementara beberapa petugas rumah sakit mengenakan alat pelindung diri (APD) lengkap. Sebelum diautopsi, jenazah dilakukan tes rapid.

Pelaksanaan autopsi tersebut juga ikut diawasi oleh Komandan Resor Militer (Danrem) 143 Haluoleo Brigjen TNI Jannie A Siahaan dan Kapolda Sultra Irjen Pol Merdisyam.

Hingga saat ini, pihak RS maupun TNI AD belum memberikan keterangan resmi terkait penyebab kematian Bintara Pembina Desa (Babinsa) di Desa Rahantari dan Desa Eemokolo Koramil 1413-05 Kabaena, Kabupaten Bombana, tersebut.

Sebelumnya, korban ditemukan tewas tergantung di sebuah pohon jambu pada Rabu (19/8) pukul 6.00 WITA. Jenazah ditemukan pertama kali oleh warga yang hendak pergi ke kebunnya.

Saksi mengaku kaget menemukan sesosok tubuh di pohon jambu dengan tangan terikat ke belakang di belakang Desa Rahantari Kecamatan Kabaena Barat Kabupaten Bombana itu.

Saat ditemukan, jenazah masih menggunakan pakaian TNI lengkap dengan tulisan Babinsa di lengannya. Di lokasi kejadian turut ditemukan barang bukti tas loreng, topi loreng dan motor warna hitam berplat DD 4458 IT.

Kapolres Bombana AKBP Andi Herman sebelumnya mengaku pihaknya masih melakukan penyelidikan dan belum bisa menyimpulkan apakah mengarah pada pembunuhan atau bunuh diri.

"Intinya kami masih lakukan penyelidikan dulu ya. Kita belum bisa menduga-duga karena kita belum tahu (penyebabnya). Sementara bersangkutan belum simpulkan bunuh diri atau apa," kata Andi.

(pnd/end)


[Gambas:Video CNN]
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER