Polisi Sebut Otak Kasus Midodareni Menghasut Lewat Grup WA

CNN Indonesia
Kamis, 20 Agu 2020 19:35 WIB
Kepolisian menyebut salah satu tersangka yang diduga otak kasus midodareni di Solo melakukan hasutan untuk melakukan penyerangan lewat grup WA.
Ilustrasi Whatsapp. (Foto: CNN Indonesia/Adhi Wicaksono)
Jakarta, CNN Indonesia --

Polisi menyebut tersangka yang diduga otak kasus aksi kekerasan oleh kelompok intoleran pada acara midodareni di Kampung Metodranan, Solo, Jawa Tengah, melakukan penghasutan lewat grup Whatsapp (WA).

Kepala Polres Kota Surakarta Kombes Pol Ade Safri Simanjutak mengungkapkan dari hasil keterangan enam tersangka kasus aksi kekerasan tersebut sudah mengerucut kepada pelaku yang menjadi penggeraknya. Satu dari enam tersangka diduga merupakan dalang atau otak penyerangan.

"Tersangka berinisial BD warga Solo diduga menjadi otak pelaku dari aksi kekerasan oleh kelompok intoleran itu. Sedangkan MM, MS, ML, dan RN, dan S diduga terlibat melakukan pengeroyokan, penganiayaan, dan perusakan itu baik orang maupun barang," kata Ade dilansir dari Antara, Kamis (20/8).

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Ade menjelaskan BD diduga melakukan ajakan melakukan penyerangan melalui grup WhastApp. BD kemudian mengajak beberapa orang atau pelaku lainnya mendatangi Kampung Metodranan Pasar Kliwon dan mengomandoi kekerasan secara bersama-sama terhadap orang maupun barang.

"Tersangka BD ini, sebagai admin WA di grup mereka. BD peran memulai melakukan ajakan, hasutan di grup WA terhadap anggota di kelompok grup itu," kata Kapolres.

Sebelumnya, Tim gabungan Polres Kota Surakarta bersama Ditreskrimum Polda Jateng menangkap lagi dua orang yang terlibat aksi kekerasan pada acara midodareni. Mereka ditangkap di daerah Klaten, Kamis, sekitar pukul 02.15 WIB. Dua orang itu berisial S alias J dan An alias H, warga Solo.

(osc/antara/osc)


[Gambas:Video CNN]
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER